Jakarta, CNBC Indonesia- Memasuki hari kesebelas PPKM Darurat, kasus Covid-19 di Indonesia ternyata belum juga melandai bahkan malah meroket.
Cerita duka hingga permintaan tolong bantuan oksigen, obat dan perawatan semakin sering terdengar. Kondisi ini padahal sudah jauh-jauh hari diingatkan oleh sejumlah pihak.
Pada Selasa (13/7/2021), Indonesia mencetak rekor 47.899 pasien baru hanya dalam sehari. Bahkan Indonesia memimpin pertambahan kasus harian Covid-19 Dunia. Kasus baru di Indonesia melampaui Inggris yang tercatat 36.660 kasus, Rusia 24.702 kasus dan Iran sebanyak 22.750 kasus.
Bahkan jumlah tersebut lebih dari 4 kali lipat rekor kasus Covid-19 di Malaysia yang berada di 11 ribu orang. Total kasus Covid-19 di indonesia selama pandemi akhirnya 2,615 juta kasus, terbanyak ke 15 di seluruh Dunia
Kabar buruk berikutnya adalah kasus kematian, yang bertambah 864 orang sehingga total menjadi 68.219 orang. Ini merupakan kasus kematian Covid-19 yang cukup tinggi di Indonesia dalam sehari.
Namun di saat kabar buruk terus memberondong, tetap ada kabar baik bahwa kasus kesembuhan bertambah 20.123 orang dalam sehari. Totalnya ada 2,139 juta pasien yang sembuh dari Covid-19.
Dengan data tersebut, maka kasus aktif Covid-19 per hari ini terus meningkat hingga menembus 407.709 orang. Kasus aktif merupakan pasien Covid-19 yang saat ini masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.
Berikutnya >>>>>>> Prediksi & Skenario Terburuk yang Akhirnya Terjadi
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman pada 25 Juni 2021 telah memperingatkan pemerintah Indonesia bahwa kasus harian bisa menembus 50 ribu pasien perhari. Peringatan ini disampaikan ketika kasus harian di Indonesia masih berada di kisaran 18 ribu perhari.
"Jumlah sebenarnya bisa lebih besar, bisa 50 ribuan tergantung jumlah yang dites," ujar Dicky.
Sementara itu, pada 2 Juli 2021, Gubernur Anies Baswedan menyampaikan prediksi bahwa kasus aktif pasien Covid-19 di DKI Jakarta bakal menembus 100 ribu orang.
"Hari ini kita memiliki 78 ribu kasus aktif. Yang pernah kita miliki pernah dapat di Jakarta tertinggi 27 ribu bulan Februari. Besar kemungkinan ini mencapai 100 ribu dalam hitungan hari ke depan," ujar Anies.
Prediksi tersebut akhirnya terjadi pada 7 Juli 2021. Meskipun kasus aktif menurun, namun jumlah ini masih menjadi beban yang cukup besar bagi rumah sakit dan tenaga kesehatan di Jakarta.
Koordinator PPKM Darurat sekaligus Menko Marves sebenarnya telah mengantipasi kasus Covid-19 akan meledak dengan penambahan 40 ribu, 50 ribu, bahkan 70 ribu per hari.
Luhut memastikan ketersediaan oksigen dalam situasi terburuk seperti tambahan kasus yang mencapai 70 ribu per hari. Begitu juga dengan ketersediaan obat-obatan dan fasilitas kesehatan lainnya.
"Oksigen sampai hari ini sudah kami hitung sudah dibuat skenario oleh tim, sudah bisa sampai 50 ribu bahkan paling jelek kita sudah bikin sampai 60-70 ribu kasus per hari. Tapi kita nggak berharap itu terjadi," paparnya, 7 Juli 2021.
Pemerintah turut memonitor perkembangan covid di luar Jawa Bali. Luhut menyadari ada kenaikan kasus, namun sejauh ini masih dalam kendali dan diharapkan tidak ada kekhawatiran berlebihan.
"Semua kekuatan kita kerahkan dan jangan ada yang underestimate bahwa RI ini tidak bisa mengatasi masalah ini, sampai hari ini ya. Tapi kalau kasus ini lebih nanti dari 40 ribu - 50 ribu akan dibuat skenario siapa yang akan kita minta tolong, sudah mulai kita approach itu semua."