Setengah Warga DKI Kena Corona Tak Terdeteksi, Ngeri..

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 July 2021 08:10
Warga mengikuti vaksinasi massal Covid-19 gelaran Pemkot, Jakarta Timur, di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas, Senin (28/6/2021). Kouta vaksinasi di GOR Ciracas 1.000 per hari, terdiri dari 500 warga Kecamatan Ciracas dan 500 warga Kelurahan Pasar Rebo. Warga yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta pun bisa mengikuti vaksinasi gratis dengan syarat membawa surat pengantar RT/RW. Bagi warga non DKI namun bekerja di Jakarta maka cukup membawa surat pengantar dari perusahaan tempatnya bekerja sebagai syarat mengikuti vaksinasi gratis. 
   (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Vaksinasi massal Covid-19 di Gelanggang Olahraga (GOR) Ciracas, Senin (28/6/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hampir separuh masyarakat DKI diperkirakan sudah terdeteksi Covid-19. Hal ini ditemukan melalui penelitian dari Hasil Survei Serologi Covid-19 antara beberapa pihak, yakni tim dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia hingga Eijkman.

"Deteksi kasus Covid-19 di Jakarta masih rendah, kalau liat penduduk Jakarta 10,6 juta, pravelensi yang kita temukan akhir Maret 2021 sebesar 44,5% penduduk pernah terinfeksi, Kira-kira terestimasi 4,717 juta. Ini cukup besar," kata Epidemiolog FKM UI Pandu Riono dalam konferensi pers, seperti dikutip Senin (12/7/2021).

Hasil itu mengejutkan karena yang terdeteksi jauh lebih sedikit dibandingkan data resmi yang terdata oleh Pemprov DKI Jakarta. Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan tracing dengan angka cukup tinggi.

"Kasus yang terlaporkan pada 31 Maret berdasarkan sistem hanya 382,055. Jadi sistem kita yang terdeteksi hanya 8,1%, jadi yang nggak terdeteksi kira-kira 91,9%. 90% lebih orang terinfeksi nggak terdeteksi sistem. Walau testing DKI sangat tinggi tapi belum banyak bisa mendeteksi. Karena sebagian besar nggak bergejala, toh yang bergejalajuga nggak datang ke fasilitas kesehatan," kata Pandu.

Meski terlihat seperti kabar buruk, namun kabar baiknya adalah sebagian masyarakat yang sudah sembuh sudah memiliki antibodi setelah sembuh dari Covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyadari betul data ini, dan demi terciptanya kekuatan komunal, ke depan pelaksanaan vaksinasi akan terus dikebut.

"Menurut ekstrapolasi yang dilakukan, ketika bulan Maret ditemukan 44,5% pernah terinfeksi dan Juni 49,2%, artinya separuh dari penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposur dan mudah-mudahan (ada) kekebalan di dalam urusan SARS-COV-2 yang sebabkan covid-19. Ke depan kita akan dorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas," kata Anies.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Jakarta Waspada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular