Mohamad Nor Abdullah, lahir tanpa lengan, memasang bendera putih di luar jendela kamar kontrakannya di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (6/7/2021). Warga Malaysia ramai-ramai menggencarkan kampanye kibar bendera putih untuk saling membantu menghadapi masa sulit, terutama karena lockdown yang kian ketat demi meredam kasus Covid-19. (AP/Vincent Thian)
Gerakan ini bermula dari akhir Juni lalu, tepatnya ketika Malaysia mulai berencana menerapkan lockdown ketat. (AP/Vincent Thian)
Sejumlah warganet Malaysia menggaungkan kampanye kibar bendera putih sebagai pertanda jika ada warga yang membutuhkan bantuan di tengah kesulitan akibat pengetatan aturan. (AP/Vincent Thian)
Sejak kampanye itu digaungkan, berbagai kelompok masyarakat langsung bergerak. Swalayan 99 Speedmart bahkan ikut serta meramaikan kampanye Bendera Putih ini dengan menyediakan 1.000 paket makanan setiap hari. (AP/Vincent Thian)
Mereka bahkan menawarkan jasa antar paket makanan tersebut selama 24 jam bagi warga yang tinggal di dekat gerai 99 Speedmart. (AP/Vincent Thian)
Hingga akhirnya, bantuan tak sekadar makanan, tapi juga biaya pendidikan. Inisiatif non-profit warga, Projek Didik, menawarkan beasiswa kelas virtual bagi anak sekolah untuk mata pelajaran Matematika, Biologi, Kimia, Sejarah, Bahasa Inggris, dan Bahasa Melayu. (AP/Vincent Thian)