Kebutuhan peti mati terus melonjak seiring tingginya kasus dan kematian akibat Covid-19. Produsen pun mengaku kewalahan dalam memenuhi permintaan tersebut. Salah satu langkahnya adalah menambah kapasitas produksi serta waktu shift bekerja. Alhasil, jumlah pekerja pun harus ditambah. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
"Di pertengahan Juni cuma 75-100 peti sehari untuk produksi. Sejak minggu kedua tanggal 16 Juni melonjak langsung 250 pesanan kita. Saat ini 550-650 sehari produksinya. Sudah 3 shift, 24 jam dan pekerja jadi 150 orang, tadinya cuma 95-100 orang," kata Pemilik Eternity Funeral Services Frans Henrik kepada CNBC Indonesia, Senin (5/7/21). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Permintaan datang dari banyak pihak, mulai dari masyarakat per orangan hingga lembaga pemerintah. Alhasil, meski produksi kini telah mencapai 650 unit per hari, namun itu belum bisa memenuhi permintaan yang terus tinggi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Lonjakan permintaan itu dibarengi dengan harga yang ikut terkerek naik. Semula, Frans hanya menjual satu unit peti mati di angka Rp 950 ribu, namun harganya merangkak naik menjadi Rp 1,15 juta, kemudian kini di kisaran Rp 1,3 hingga Rp 1,5 juta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Kenaikan itu tidak terhindarkan karena ada penambahan jumlah pegawai serta kenaikan harga dari bahan baku. "Kenaikan harga kayunya fleksibel, misal hari ini sekian, besok bisa 2,5x lipat dan itu mesti tunai. Dulu bisa utang, sekarang mereka sudah tahu karena barang susah," sebut Frans. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Meski harus membayar tunai, stok persediaan kayu pun kian terbatas karena banyak orang yang mulai mencari keuntungan dengan memproduksi peti mati. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Frans mengaku sudah mencari pemasok lain, namun itu pun tidak mudah. Alhasil, penambahan kapasitas produksi masih sulit dilakukan meski permintaan tetap tinggi. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
"Produksi bisa tambah orang, tapi bahan baku nggak ada repot, gitu juga sebaliknya. SDM masih bisa diadakan, tapi bahan baku susah. Mereka minta tunai sementara pemerintah nggak bisa tunai, sulitnya disini mau berapa banyak menalangi," sebut Frans. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Jumlah kematian Covid-19 di Indonesia makin menjadi-jadi, pada Senin (5/7) pasien meninggal bertambah 558 menjadi 61.140. Jumlah kematian ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi di Indonesia. Sebelumnya pada Jumat (2/7/2021) hingga pukul 12.00 WIB, sempat rekor kematian mencapai 539 orang dalam sehari. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)