Beda, Putin Tegaskan Tak Dukung Vaksinasi Corona Wajib!

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
30 June 2021 20:27
Presiden Rusia Vladimir Putin di acara KTT AS-Rusia, Villa La Grange di Jenewa, Swiss, Rabu (16/62021). (AP/Alexander Zemlianichenko)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin di acara KTT AS-Rusia, Villa La Grange di Jenewa, Swiss, Rabu (16/62021). (AP/Alexander Zemlianichenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara mengenai beberapa langkah penanganan pandemi Covid-19. Ia memberikan pendapatnya mengenai hal-hal seperti kewajiban vaksinasi hingga tindakan penguncian yang disarankan para ahli untuk negara yang dipimpinnya itu.

Pada awalnya Putin berbicara mengenai wajib vaksin bagi masyarakatnya. Ia menyebut bahwa ide mewajibkan vaksinasi bagi penduduk merupakan hal yang tak didukungnya.

"Saya tidak mendukung vaksinasi wajib," kata Putin kepada Rusia selama siaran telepon tahunannya di televisi pada Rabu (30/6/2021) sebagaimana dilaporkan AFP.

Kemudian ketika ia ditanya mengenai langkah penguncian nasional, Putin menjawab bahwa ia cukup setuju dengan hal itu namun pemerintah regional malah mempromosikan vaksinasi wajib.

"Otoritas regional malah mempromosikan vaksinasi wajib lokal dan langkah-langkah lain untuk menghindari pengenalan karantina baru," ujarnya lagi.

Setelah itu, Putin mengatakan bahwa sekitar 23 juta masyarakat Rusia telah menerima suntikan dan menambahkan bahwa vaksin buatan negara itu lebih baik daripada alternatif vaksinĀ non Rusia seperti AstraZeneca dan Pfizer.

"Kami baik-baik saja," katanya.

Pemimpin berusia 68 tahun melanjutkan juga dengan membahas skeptisisme vaksin yang meluas di negara itu dan mendesak Rusia untuk mendengarkan "spesialis".

"Penting untuk mendengarkan, bukan kepada orang-orang yang hanya sedikit memahami tentang hal ini dan menyebarkan desas-desus, tetapi kepada para spesialis," katanya kepada warga yang masih skeptis soal vaksin.

Rusia sendiri bergulat dengan lonjakan infeksi yang didorong oleh varian Delta yang sangat menular. Menurut informasi terbaru dari gugus tugas virus corona nasional Rusia, ada 8.457 kasus infeksi baru di Moskow dan 1.247 di St. Petersburg terdeteksi dalam beberapa hari terakhir.

Lebih Lanjut, Rusia pada Rabu pagi melaporkan 669 kematian akibat virus corona selama 24 jam terakhir. Angka ini merupakan rekor jumlah kematian untuk hari kedua berturut-turut setelah pada Selasa (29/6/2021) hari sebelumnya Negeri Beruang Putih melaporkan 652 kematian.

Kekhawatiran juga memuncak mengingat St. Petersburg menjadi tuan rumah perempat final Euro 2020 pekan lalu. Dalam pertandingan sepakbola se Eropa itu banyak penonton dari luar negeri datang untuk menyaksikan laga-laga yang ada di gelaran itu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden AS Sebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'Pembunuh'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular