
Pertamina Kejar Proyek Ekspansi Kilang Balikpapan Tuntas 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero), terus berupaya menuntaskan proyek ekspansi kilang atau dikenal dengan istilah Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur, yang ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada 2024 mendatang.
Corporate Secretary PT KPI, Ifki Sukarya, mengatakan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe akan dibagi ke dalam dua fase, di mana fase pertama ditargetkan rampung pada 2024 dan fase kedua pada 2026.
Fase pertama ini akan meningkatkan kapasitas olahan minyak mentah di kilang Balikpapan dari saat ini 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph, serta menghasilkan produk bahan bakar minyak (BBM) dengan standar Euro V.
"Produk standar Euro V sendiri memiliki keunggulan yang utama yaitu lebih ramah lingkungan dengan bahan bakar minyak yang lebih berkualitas dengan tingkat konsumsi yang lebih hemat," tuturnya, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Rabu (30/06/2021).
Pada fase kedua, fleksibilitas pasokan minyak mentah di kilang ini akan ditingkatkan, sehingga kilang akan mampu mengolah minyak mentah yang lebih banyak tersedia di pasaran dengan harga lebih ekonomis, yaitu minyak mentah asam (sour crude) dengan kandungan belerang (sulfur) sebanyak 2%.
Dalam proyek ini, lanjutnya, juga terdapat pengembangan sejumlah fasilitas pendukung di Terminal Lawe-Lawe, yaitu pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing 1 juta barel, pembangunan fasilitas penerimaan pasokan minyak mentah dari kapel tanker yang disebut Single Point Mooring (SPM) berkapasitas 320.000 dead weight tonnage (tonase bobot mati), serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe dan dan dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan.
Ifki mengungkapkan bahwa hingga akhir Juni proyek RDMP Balikpapan telah mengalami kemajuan pembangunan fisik sebesar 35,74%. PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) sebagai penanggung jawab proyek juga telah melaksanakan acceleration meeting dengan joint operation (JO) pelaksana proyek.
Proyek RDMP Balikpapan juga telah mencapai sejumlah tonggak pencapaian (milestones). Hingga akhir triwulan 1 2021, proyek telah mencapai beberapa milestones, yakni Delivery 3 Units of Boiler (pada Februari 2021), dan Delivery Alkylation Reactor (Maret 2021).
Masih menurut Ifki, pada triwulan 2 ini, milestones yang telah dicapai adalah Operational Acceptance Relokasi Flare (April 2021) dan Delivery 5 unit Steam Turbine Generator (Juni 2021).
"Demi kemandirian energi negeri dan untuk menjaga profitabilitas Kilang Balikpapan, RDMP tetap harus melaju cepat dengan langkah yang tepat. Kilang untung, bangsa untung," pungkasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Transisi Energi, Ini Masa Depan Kilang Minyak Pertamina
