Data Bank Dunia: RI Masuk 10 Negara Paling 'Doyan' Utang

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 June 2021 14:12
Utang Pemerintah
Foto: Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia dalam laporannya bertajuk International Debt Statistics 2021 Second Edition mengungkapkan, hingga akhir 2020, total nilai Utang Luar Negeri (ULN) dari 120 negara berpendapatan menengah rendah mencapai US$ 8,4 triliun atau Rp 117.600 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Realisasi utang ini lebih tinggi dari total utang pada akhir 2020 yang sebesar US$ 8,1 triliun atau Rp 113.400 triliun.

Bank Dunia menjelaskan utang luar negeri oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2020 terjadi dengan latar belakang pandemi Covid-19 yang menyebabkan resesi global. Utang ini bahkan terparah sejak Perang Dunia dan Perang Dunia II atau depresi hebat.

"Banyak diantaranya sudah dinilai berisiko tinggi mengalami kesulitan utang," tulis laporan Bank Dunia, dikutip CNBC Indonesia, Senin (28/6/2021).

Awalnya, Bank Dunia memperkirakan penambahan utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah hanya sekitar US$ 220 miliar pada 2020.

Angka tersebut didasarkan pada hasil aktual hingga kuartal ketiga (akhir September) 2020 untuk 67 negara yang melaporkan sampai dengan Quarterly External Debt Statistics (QEDS) dan informasi dari sumber kreditur, baik resmi maupun swasta.

"Rata-rata stok utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah diperkirakan meningkat sekitar 2,8% pada 2020, mendekati setengah dari peningkatan rata-rata 5,5% yang tercatat pada 2018 dan 2019," tulis Bank Dunia.

Bank Dunia mencatat, dari total utang luar negeri tersebut, ada 10 negara dengan jumlah utang terbanyak dan diantaranya ada Indonesia. Nomor satu adalah China yang pinjamannya lebih dari US$ 2.000 miliar hingga kuartal III-2020.

"China menyumbang sekitar 28% dari total gabungan utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dan hampir 50% dari PDB gabungan mereka," tulis Bank Dunia.

Selain itu, kenaikan utang luar negeri China ini tercatat 11% selama tiga kuartal pertama di 2020 menjadi US$ 2,3 triliun pada akhir September 2020. Utang ini terdiri dari jenis utang jangka panjang yang naik 16,4% dan utang jangka pendek naik 7,6%.

"Sebaliknya, sembilan peminjam terbesar lainnya mencatat, rata-rata, kontraksi 3,6% dalam utang luar negeri pada akhir September 2020 dari level akhir 2019," kata Bank Dunia.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Bank Dunia mencatat, Indonesia juga masuk dalam negara dengan total pinjaman luar negeri terbesar hingga kuartal III-2020. Meski penambahan total utang Indonesia banyak namun hanya 1% dari utangnya.

Berikut 10 negara dengan utang luar negeri terbanyak hingga kuartal III-2020:

1. China
2. Brazil
3. Rusia
4. Turki
5. India
6. Meksiko
7. Indonesia
8. Argentina
9. Afrika Selatan
10. Thailand


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Dunia: Pandemi Bikin Perusahaan-Negara Hidup dari Utang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular