Terungkap! Ini Penyebab Udara di Jakarta Terasa Dingin

Redaksi, CNBC Indonesia

24 June 2021 12:20

Jakarta, CNBC Indonesia - BMKG mengungkapkan alasan udara di sekitaran Jakarta terasa dingin dalam beberapa waktu belakangan. Kondisi ini terjadi sejak awal Juni dan diperkirakan karena adanya gangguan atmosfer.

Deputi Bidang Metereologi BMKG Guswanto mengatakan hal ini pun menyebabkan wilayah Jakarta dan sekitarnya masih dilanda hujan meski seharusnya saat ini telah memasuki musim kemarau. Dari pantauan BMKG suhu udara terpantau normal, namun ada gangguan atmosfer Indian Ocean dipole mode yang masih negatif. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan perawanan sehingga dan hujan di sore hari.

Gangguan atmosfer ini pun membuat udara di Jakarta dan sekitarnya terasa lebih dingin dari biasanya. Fenomena ini diperkirakan terjadi hingga akhir Juni.

Baca:

Udara Jakarta Terasa Lebih Dingin, Pertanda Apa?

"Jadi ini karena adanya gangguan atmosfer tersebut sehingga memang agak terasa dingin, ini beberapa hari diperkirakan oleh BMKG itu sampai nanti akhir bulan Juni," kata Guswanto belum lama ini.

Biasanya memasuki bulan Juni hujan sudah jarang terjadi karena memasuki musim kemarau. Namun hal sebaliknya terjadi di Jakarta, karena dipicu oleh adanya aliran massa udara lembap dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia, khususnya bagian barat.

"Udah hampir satu bulan ini. Seharusnya bulan Juni hujan itu sudah jarang, tetapi dikarenakan ada gangguan dari adanya Indian Ocean dipole mode-nya itu negatif, maka itu akan membawa uap air dari Samudera Hindia masuk ke Indonesia. Kedua, adalah gelombang atmosfer rossby yang memicu hujan di wilayah Indonesia," kata dia.

Guswanto mengatakan awal musim kemarau di Jabodetabek diperkirakan akan terjadi awal Juli. Sementara puncak kemarau diprediksi terjadi pada Agustus-September 2021.

"Periode kemarau Jabodetabek diprediksi awal Juli 2021 sampai dengan September 2021. Puncak musim kemarau diprediksi Agustus-September 2021," katanya.