Tabung Oksigen Diborong, Awas Harga 'Digoreng' Pedagang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang tabung dan isi ulang gas oksigen kian kewalahan dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat. Dalam beberapa hari terakhir, peningkatan permintaan sampai dua kali lipat, sejalan dengan tingginya penambahan kasus Covid-19.
Meningkatnya permintaan berpotensi membuat harga naik. Namun, hingga kini pedagang mengaku belum menaikkan harga. Suharno, Pemilik UD Abadi Gas yang berlokasi di Jl. Raya Bekasi KM 18 ini belum menaikkan karena harga pengambilan terakhir dari distributor masih belum berubah.
"Harga saya tetap harga lama, jadi nggak ada perubahan. Cuma ongkir antar jemput kita rombak kenaikan ongkir karena perlu kendaraan, bensin. Tapi harga dasar nggak berubah-ubah," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/6/21).
Kenaikan harga bisa terjadi jika distributor utama menaikkan terlebih dahulu. Jika terjadi kenaikan, potensi pedagang eceran untuk menaikkan harga pun besar.
"Oksigen untuk orang yang sakit saya jual Rp 80 ribu/6 m3. Setiap satu m3 saya isi paling murah Rp 15 ribu, tapi tekanan lebih rendah dari pabrik. Kan ini transfer kaya isi ulang air, nggak pakai pompa tapi dipindahkan aja," jelas Suharno.
Selama ini pedagang menjual gas oksigen dengan beberapa satuan, sesuai ukuran tabung, mulai dari 1 m3, 1.5 m3 , 2 m3, hingga 6 m3. Beberapa pedagang ada yang menjual di harga ½ m3 hingga ¼ m3.
"Kenaikan harga belum, tapi permintaan konsumen banyak, naik 2-3 x lipat ada. Banyak yang mau tapi kita tabungnya terbatas," kata Dede Januri, Pemilik Cahaya Gas yang berlokasi di Jl. Tebet Dalam 1 No.3, Tebet, Jaksel kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/6/21).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak
