
Hamdalah! RI Dapat Hibah Vaksin Corona AS, Dibagi-bagi Biden

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan membagikan 55 juta dosis vaksin dari total 80 juta dosis yang dijanjikan Presiden Joe Biden ke dunia. Yang menjadi kabar baiknya adalah, RI akan mendapatkan bagian dari rencana AS itu.
Mengutip CNN International, Gedung Putih menegaskan akan membagikan 75% vaksin melalui Covid-19 Vaccines Global Access (COVAX). Sementara 25% lagi akan langsung dibagikan ke negara yang membutuhkan.
"Tujuan kami adalah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 global" Gedung Putih dalam sebuah pernyataan dikutip Selasa (22/6/2021).
"Membantu tetangga kami dan negara lain yang membutuhkan."
Dari 55 juta dosis vaksin awal yang akan dibagikan 41 juta yang dibagikan melalui COVAX dengan rincian 14 juta ke Amerika Latin dan Karibia. Termasuk Brasil, Argentina, Kolombia, Peru, Ekuador, Paraguay, Bolivia, Uruguay, Guatemala, El Salvador, Honduras, Negara Komunitas Karibia (CARICOM), Republik Dominika, Panama, serta Kosta Rika.
Sedangkan 16 juta dosis akan dikirim ke Asia. Selain Indonesia, vaksin akan disebar ke India, Nepal, Bangladesh, Pakistan, Sri Lanka, Afghanistan, Maladewa, Bhutan, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Laos, Papua Nugini, Taiwan, Kamboja dan Kepulauan Pasifik.
Sementara itu, sekitar 19 juta dosis lain akan diberikan ke negara Afrika, berkoordinasi dengan Uni Afrika.
Bukan hanya melalui COVAX, RI juga akan mendapat vaksin yang dikirim langsung AS. Namun Gedung Putih tak memberikan rincian berapa dosis yang akan dikirim ke masing-masing negara secara spesifik.
Ada sekitar 14 juta vaksin lagi, sisa dari 41 yang diberikan ke COVAX yang akan disalurkan. Negara penerima antara lain, RI, Kolombia, Argentina, Republik Dominika, Kosta Rika, Panama, negara CARICOM.
Lalu ada Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Filipina, Vietnam, Afrika Selatan , Nigeria, Kenya, Ghana. Termasuk Cabo Verde, Mesir, Yordania, Irak, Yaman, Tunisia, Oman, Tepi Barat dan Gaza, Ukraina, Kosovo, Georgia, Moldova, dan Bosnia.
Vaksin yang dikirim antara lain Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson. Sementara AstraZeneca belum disetujui oleh regulator federal.
Meski demikian logistik akan menjadi tantangan. Mulai dari berbagi informasi keselamatan dan peraturan, memastikan tim memiliki persediaan dan transportasi yang diperlukan untuk menerima dosis, memastikan penyimpanan dan persiapan yang tepat, dan memastikan vaksin melewati bea cukai termasuk bahasa.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Astrazeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
