Covid-19 di DKI Terus Meledak, Kapan Anies Tarik Rem Darurat?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 June 2021 17:50
Penjelasan Gubernur DKI Anies Baswedan Terkait PSBB di DKI Jakarta. (Tangkapan Layar Youtube PEMPROV DKI JAKARTA)
Foto: Penjelasan Gubernur DKI Anies Baswedan Terkait PSBB di DKI Jakarta. (Tangkapan Layar Youtube PEMPROV DKI JAKARTA)

Jakarta, CNBC Indonesia- Provinsi DKI Jakarta terus menjadi episentrum utama dalam penyebaran Covid-19 di Indonesia. Tak main-main, Ibukota selalu memimpin pertambahan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.

Pada hari ini, DKI Jakarta menambah 5.014 kasus baru, sehingga totalnya 479.043 kasus. Sehari sebelumnya, jakarta menambah 5.582 pasien dan menjadi rekor tertinggi sejak pandemi berlangsung. Sebelumnya pada Sabtu (19/06/2021) kasus di Ibu Kota bertambah 4.895 kasus.

Kenaikan kasus ini membuat kasus aktif Covid-19 di Indonesia menembus 32.462. Alhasil rumah sakit di Jakarta semakin penuh dan tenaga kesehatan pun mulai kelelahan.

Sedikit banyak hal tersebut berpengaruh pada penanganan di hilir, yakni perawatan pasien. Akibatnya, pada hari ini kasus kematian akibat Covid-19 di DKI Jakarta kembali menembus rekor, yakni 74 kasus. Rekor tersebut memecahkan rekor yang dicetak sehari sebelumnya, yakni 69 kasus.

Hingga hari ini ada 7.842 kasus kematian akibat Covid-19 di Jakarta. Data tersebut tidak memasukan kasus kematian pada pasien berstatus suspek dan probable.

terkait dengan ledakan data kasus Covid-19, sejumlah desakan pun muncul agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat yang pernah dia lakukan pada September 2020 dan Januari 2021.

"Sudah waktunya rem darurat. Sangat perlu rem darurat, saya pikir ini salah satu situasi terparah selama pandemi di Jakarta," ujar anggota DPR RI Fraksi Gerindra dapil DKI Jakarta I, Habiburokhman, seperti dikutip dari detikcom, Senin (21/6/2021).

Habiburokhman mengatakan kondisi kasus positif Corona di dapilnya sudah sangat mengkhawatirkan. Dia mengatakan saat ini protokol harus terus diperketat.

"Di dapil saya Jakarta Timur semua kecamatan rata-rata nambah 100 tiap hari, ini sangat mengkhawatirkan. Protokol kesehatan harus diperketat," kata Habiburokhman.

Namun, hingga hari ini Anies belum menarik rem darurat meski sudah melakukan langkah pengetatan.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasional Melandai, Kok Covid-19 di DKI Tetap Tinggi Pak Anies

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular