Fokus Garap EBT, Direktur Mega Proyek & EBT PLN Diganti

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
16 June 2021 17:19
Foto: "PLN gandeng PGE garap PLTP ulubelu lampung dan pltp lahendong sulawesi utara". Doc PLN.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengungkapkan kesiapannya untuk memimpin transisi energi melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam sektor ketenagalistrikan Indonesia.

Komitmen tersebut disampaikan Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam acara 'UN Global Compact Virtual Leaders Summit 2021'.

Diselenggarakan pada 15-16 Juni 2021, UN Global Compact Leaders Summit sendiri merupakan agenda yang mempertemukan Kepala Negara, petinggi PBB, para pemimpin bisnis, akademisi, dan organisasi non-pemerintah untuk membahas krisis global yang berkaitan dengan perubahan iklim, pandemi global Covid-19, ketimpangan sosial dan lain-lain.

"Akan ada penambahan kapasitas (listrik) di tahun 2060 sebesar 1.500 Tera Watt hour (TWh), yang artinya lima kali lipat dari kapasitas listrik di tahun ini. PLN punya komitmen penuh bahwa penambahan kapasitas itu akan berbasis pada renewable energy," jelas Zulkifli, seperti dikutip dari keterangan resmi PLN, Rabu (16/06/2021).

Dia mengatakan, pengembangan EBT menjadi prioritas penting, sehingga peningkatan bauran EBT dalam penyediaan listrik nasional ditetapkan sebesar 23% pada 2025. Dirinya juga menambahkan bahwa sejumlah pembangkit listrik berbasis EBT diproyeksikan akan terakumulasi mencapai 10 Giga Watt (GW) pada 2025 dan meningkat lagi hingga 15 GW pada 2029.

Zulkifli juga optimistis, ke depannya EBT bukan hanya sebatas energi yang intermiten (berjeda), melainkan sebagai pemikul beban dasar (baseload) yang akan bersaing dengan bahan bakar fosil.

"Dan saat itulah development and application renewable energy akan menjadi kekuatan PLN untuk menjamin seluruh pelosok negeri menyala dengan listrik yang ramah lingkungan. Ke depan, the development and application of renewable energy ini bukan hanya semata-mata karena kebijakan pemerintah, bukan hanya karena international agreement, tetapi karena renewable energy secara sistem, secara komersial, secara keekonomian memang superior, memang mampu bersaing dengan fossil fuel," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Zulkifli juga menjelaskan, pihaknya pada 2030 mulai mempensiunkan pembangkit-pembangkit tua yang subcritical. Dalam jangka pendek, pembangkit yang masih berbasis BBM impor dengan biaya yang sangat mahal, akan diganti dengan pembangkit-pembangkit berbasis energi terbarukan, dan baseload.

"Kita mengubah BBM yang mahal, impor, dan menimbulkan polusi, untuk secara penuh bergeser pada energi murah, berbasis kekuatan domestik, dan lebih ramah lingkungan," imbuhnya.

PLN berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon bukan hanya didasari kebijakan atau perjanjian internasional. Tetapi untuk generasi yang akan datang bisa menikmati masa depan yang lebih baik dari generasi sekarang.

Di tengah rencana fokus pengembangan energi baru terbarukan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN (Persero) memutuskan untuk merombak direksi PLN dan mengangkat tiga direksi baru.

Keputusan ini juga sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK-200/MBU/06/2021 yang berlaku sejak hari ini, Rabu (16/06/2021).

Dalam keputusan tersebut, Kementerian BUMN mengganti Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN yang sebelumnya dijabat oleh M. Ikhsan Asaad. Posisi ini kini dijabat oleh Wiluyo Kusdwiharto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan.

Pada intinya, keputusan RUPS tersebut menggeser posisi dua direktur yang telah ada dan mengangkat satu orang baru.

RUPS PLN memutuskan dan menetapkan:
1. Muhammad Ikbal Nur sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan (sebelumnya dijabat oleh Wiluyo Kusdwiharto).
2. Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan (sebelumnya dijabat oleh M. Ikhsan Asaad).
3. Evy Haryadi sebagai Direktur Perencanaan Korporat (sebelumnya dijabat oleh Muhammad Ikbal Nur).

"Keputusan ini berlaku sejak 16 Juni 2021," bunyi keterangan resmi PLN, Rabu (16/06/2021).

Surat Keputusan diserahkan oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury di Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Dengan perubahan di atas, maka susunan Direksi PLN sebagai berikut:
1. Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama.
2. Darmawan Prasodjo sebagai Wakil Direktur Utama.
3. Sinthya Roesly sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
4. Syofvi Felienty Roekman sebagai Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia.
5. Evy Haryadi sebagai Direktur Perencanaan Korporat.
6. Bob Saril sebagai Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan.
7. Rudy Hendra Prastowo sebagai Direktur Energi Primer.
8. Wiluyo Kusdwiharto sebagai Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan.
9. Muhammad Ikbal Nur sebagai Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan.
10. Haryanto W.S. sebagai Direktur Bisnis Regional Jawa,Madura dan Bali.
11. Syamsul Huda sebagai Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara.

"Pergantian Direksi merupakan hal yang biasa terjadi dan bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan. PLN terus berkomitmen untuk melakukan transformasi guna memberikan pelayanan yang terbaik dan prima bagi seluruh pelanggan di Tanah Air," ungkap PLN.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular