Covid Meledak, Sri Mulyani Mulai Ragu Ekonomi Bisa Tumbuh 8%!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
14 June 2021 12:10
Menteri Keuangan Sri Mulyani Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait Pembahasan Pagu Indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022, Kamis, 10 Juni 2021. (Tangkapan Layar Youtube Komisi XI DPR RI Channel)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI terkait Pembahasan Pagu Indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022, Kamis, 10 Juni 2021. (Tangkapan Layar Youtube Komisi XI DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih bertahan pada proyeksi 7,1 - 8,3% untuk pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021. Walaupun ada kemungkinan terkoreksi apabila lonjakan kasus Covid-19 tidak tak terkendali dan harus dilakukan lockdown.

Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/6/2021).

"Pertumbuhan ekonomi kita kuartal II antara 7,1 - 8,3%. Ini seiring kenaikan Covid harus hati-hati terutama proyeksi upper bound di 8,3%," tegas Sri Mulyani.

Ekonomi Indonesia bisa tumbuh tinggi terjadi alamiah karena basis rendah pada tahun lalu dengan kontraksi 5,3%. Kini kondisi lebih baik seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat.

"Komponen pada April-Mei sangat kuat, karena koreksi tahun lalu base rendah dan ada lebaran," ujarnya.

Namun memasuki Juni, kasus Covid-19 melonjak drastis. Per 13 Juni 2021 angka positif tercatat bertambah 9.868 kasus. Ini adalah angka tertinggi sejak awal tahun ini.

"Kuartal II kita berharap terjadi pemulihan kuat, namun Covid-19 pada minggu kedua Juni akan mempengaruhi koreksi ini. Kalau Covid-19 bisa menurun, masih bisa berharap," terang Sri Mulyani.

"Kalau menurunkan Covid-19 harus melakukan pembatasan, maka proyeksi ekonomi akan terkoreksi. Ini trade off yang akan dihadapi pada bulan-bulan ini," paparnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seramnya Ramalan Jokowi: Ekonomi Kuartal III Lebih Berat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular