Kenalan dengan Naftali Bennett, Calon PM Israel yang Baru

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
13 June 2021 19:45
FILE - In this June 6, 2021, file photo, Naftali Bennett, Israeli parliament member from the Yamina party, gives a statement at the Knesset, Israel's parliament, in Jerusalem. If all goes according to plan, Israel will swear in a new government on Sunday, June 13, putting an end to Prime Minister Benjamin Netanyahu’s record 12-year rule and a political crisis that led to four elections in less than two years. The next government, which will be led by the ultranationalist Bennett, has vowed to chart a new course aimed at healing the country’s divisions and restoring a sense of normalcy.  (Menahem Kahana/Pool via AP, File)
Foto: Naftali Bennett (Menahem Kahana/Pool via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Naftali Bennett, mantan pengusaha teknologi, akan menjadi perdana Menteri Israel berikutnya bila parlemen Israel menyetujui pemerintahan baru pengganti Benjamin Netanyahu, Minggu sore (13/6) waktu setempat. Bennett yang merupakan miliuner ini berkiprah di jalur politik dengan retorika keagamaan dan nasionalis.

Parlemen Israel, Knesset yang beranggotakan 120 orang akan memberikan suara pada koalisi yang dibentuk oleh Yair Lapid, politisi Israel yang berhaluan tengah dengan tujuan mengakhiri 12 tahun kepemimpinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Siapa itu Naftali Bennett?

Mengutip AFP, Minggu (13/6/2021), Bennett merupakan seorang mantan Menteri Pertahanan berusia 49 tahun dan pernah menjadi komando pasukan khusus. Bennett juga memimpin partai sayap kanan Yamina yang telah menyerukan Israel untuk mencaplok bagian tepi barat.

Jika parlemen Isarel memberi lampu hijau, maka Bennett akan menjadi Perdana Menteri Pertama Israel yang memimpin gaya hidup religius secara terbuka.

Bennett merupakan putra dari orang tuanya yang kelahiran Amerika Serikat yang fasih berbahasa Inggris. Dia sangat liberal, dalam ekonomi dan mengambil sikap garis keras melawan musuh bebuyutan Israel, yaitu Iran.

Dia berbagi ideologi ini dengan Netanyahu, setelah bertugas di beberapa pemerintahan pemimpin Likud.

Namuni dalam beberapa tahun terakhir ketegangan muncul di antara keduanya. Sehingga membuat Netanyahu membuat sedikit usaha untuk menyembunyikan penghinaan terhadap Bennett.

Hingga pada akhirnya di akhir Mei, dua bulan setelah pemilihan keempat Israel, Bennett bersekutu dengan Lapid, membuka jalan bagi koalisi delapan partai yang sekarang dipilih oleh parlemen.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Partai Oposisi Israel Siap Gulingkan Netanyahu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular