Wamenkes: Saya Paham Masyarakat Capek Hadapi Pandemi Covid-19

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
10 June 2021 18:20
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengikuti upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik lima wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa periode jabatan 2019-2024 yakni Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri BUMN, Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Omar Sharif Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan dan Harvick Hasnul Qolby sebagai Wakil Menteri Pertanian. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Foto: Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menjadi pembicara dalam Dialog Produktif Kabar Kamis yang ditayangkan kanal Youtube FMB9ID_IKP pada, Kamis (10/6/2021). Dalam kesempatan itu, Dante bicara soal kondisi rakyat yang sudah mengarungi pandemiĀ Covid-19 lebih dari satu tahun.

"Saya paham sekali bahwa secara psikologis masyarakat sudah capek setelah satu tahun ini berjibaku menghadapi pandemi. Sehingga sudah ada yang merasa bosan, sudah ada yang merasa tertekan secara psikologis berada dalam situasi yang harus melakukan isolasi dan sebagainya, pembatasan gerak dan sebagainya, itu kita menyadari," ujarnya.

"Tapi kita terus melakukan edukasi dan memperlihatkan berbagai macam contoh. Misalnya kejadian yang terjadi di Kudus dan Bangkalan yang kita tidak inginkan bersama-sama ini merupakan salah satu contoh bagaimana kalau kita melakukan abai dalam kegiatan protokol kesehatan yang benar maka hal ini bukan tidak mungkin terjadi di tempat-tempat lain," lanjutnya.

Oleh karena itu, Dante mengungkapkan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat serta koordinasi dengan pemerintah daerah terus dilakukan. Sehingga di semua daerah apa yang terjadi bukan cuma tanggung jawab dari daerah tersebut tetapi tanggung jawab secara nasional.

"Pemerintah bersama masyarakat yang akan melakukan sinergi bersama supaya kegiatan ini bisa memberikan hasil yang maksimal," ujar Dante.

"Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan terus berlangsung. Mungkin setahun lagi, mungkin dua tahun lagi, mungkin beberapa tahun lagi, tetapi pembatasan masyarakat untuk tetap melakukan kedisiplinan terus kita upayakan dan kita edukasi secara masif," lanjutnya.



Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo mengklaim kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai melandai.

"Alhamdulillah Kudus saat ini agak melandai, agak melandai, karena terkait pemusatan isolasi ini yang gencar-gencarnya baru kita evakuasi untuk ke Donohudan karena mengingat untuk isolasi mandiri di rumah di Kudus ini sangat lumayan banyak," ujar Hartopo dalam acara yang sama.

"Maka dari itu dari optimalisasi isolasi mandiri yang pemusatan isolasi mandiri yang ada di Kudus ini cuma hanya menampung 400. Itu pun kondisi banyak permasalahan, salah satunya adalah SDM, sarpras, juga obat-obatan," lanjutnya.

Oleh karena itu, Hartopo bilang penganggaran terkait program itu baru sudah dimulai.

"Insya Allah minggu depan atau Senin sudah bisa kita tempatkan untuk maksimalkan isolasi mandiri di Kudus. Karena selama ini kita juga baru evakuasi isolasi mandiri ada di Donohudan. Sekarang ini kira-kira ada 400," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari https://corona.jatengprov.go.id/data, kasus konfirmasi positif di Kudus per, Kamis (10/6/2021), mencapai 10.028. Dari jumlah itu, sebanyak 2.164 dirawat (dirawat + dirujuk + isolasi mandiri), sembuh 7.055, meninggal 809, dan suspek 406.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Wamenkes Ungkap Ada 65 Kasus Mutasi Corona di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular