Internasional

Rusia Tiba-tiba Alami Lonjakan Kasus Covid-19

Thea F, CNBC Indonesia
09 June 2021 19:25
A tourist boat passes the Kremlin in Moscow, Russia, Friday, July 10, 2020, with the Grand Kremlin Palace, center, the Ivan the Great Bell Tower, center right, and Vodovzvodnaya Tower, center left in the background. The first Russian monument to become part of UNESCO world heritage 30 years ago, Moscow’s Kremlin Museums struggle to finance restoration works amid coronavirus outbreak and move freeze most of the projects until the next year. Previously the most visited sight in Russia’s capital, with almost 3 million visitors in 2019, Kremlin Museums have seen almost ten-fold decrease of tourists. (AP Photo/Pavel Golovkin)
Foto: Grand Kremlin Palace, Rusia (AP Photo/Pavel Golovkin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus infeksi Covid-19 di Rusia melonjak saat pemerintah mengupayakan agar masyarakat bersedia divaksin.

Penghitungan pemerintah melaporkan 10.407 infeksiĀ virus corona baru di seluruh negeri pada Rabu (9/6/2021). Jumlah ini tertinggi sejak 14 Maret lalu. Rusia kini tercatat memiliki 5.156.250 kasus infeksi dan 124.895 kasus kematian.

Dilansir dari AFP, kota Moskow juga mengalami lonjakan infeksi baru, mencatat jumlah kasus harian tertinggi sejak 16 Januari. Sebelumnya kota ini adalah wilayah yang paling parah dilanda corona.

Angka yang dikeluarkan oleh badan statistik federal Rosstat menunjukkan bahwa Rusia sebenarnya telah mencatat sekitar 270.000 kematian terkait virus pada akhir April atau lebih dari dua kali lipat penghitungan resmi.

Rusia merupakan negara dengan kasus corona tertinggi nomor enam di seluruh dunia. Angka tinggi ini membuat pemerintah Rusia dituduh meremehkan pandemi dengan hanya menghitung kasus kematian.

Rusia memberlakukan penguncian (lockdown) ketat ketika pandemi pertama kali melanda negara itu musim semi lalu. Tetapi beberapa bulan kemudian Rusia mencabut tersebut. Pemerintah memilih melindungi ekonomi negara yang pontang-panting akibat pandemi.

Sementara mengenai vaksin, pejabat Rusia telah mendaftarkan empat vaksin buatan sendiri, yakni Sputnik V, versi dosis tunggal Sputnik Light, EpiVacCorona dan CoviVac.

Kampanye vaksinasi domestik Rusia sendiri sudah dimulai pada awal Desember 2020. Sejauh ini sekitar 18 juta orang Rusia atau 12 persen dari populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

Presiden Vladimir Putin telah berulang kali meminta masyarakat Rusia untuk diimunisasi saat pihak berwenang berjuang untuk meningkatkan upaya vaksinasi.

Menurut survei baru-baru ini oleh lembaga survei independen Levada, lebih dari 60% responden mengatakan mereka tidak berniat untuk divaksinasi. Sosiolog independen menyatakan keraguan terhadap vaksin adalah tanda runtuhnya kepercayaan antara Rusia dan pihak berwenang setelah beberapa dekade propaganda Kremlin.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular