
Produksi Minyak Blok Cepu Tembus 475 Juta Barel

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif hari ini, Rabu (09/06/2021), memimpin langsung pengapalan ke-700 minyak mentah Blok Cepu di Jawa Timur.
Lifting ke-700 di Wilayah Kerja (WK) yang dikelola Exxon Mobil Cepu Limited ini menandai total produksi kumulatif telah mencapai lebih dari 475 juta barel minyak sejak awal produksi pada 2009 lalu.
Capaian ini lebih tinggi dari perkiraan total volume cadangan minyak terproduksikan saat rencana awal pengembangan atau Plan of Development (PoD) sebesar 450 juta barel. Menteri ESDM Arifin Tasrif pun mengapresiasi atas capaian ini.
"Pengapalan ke-700 dari Blok Cepu ini menjadi milestone penting bagi ketahanan energi Indonesia, serta memberikan harapan bahwa potensi hulu migas Indonesia masih menjanjikan," ucapnya, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi SKK Migas, Rabu (09/06/2021).
Minyak mentah dari Blok Cepu ini dialirkan melalui pipa sepanjang 95 kilometer ke Palang, Tuban, kemudian ditampung di Floating Storage & Offloading (FSO) Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.
Selanjutnya, minyak dikirim ke Very Large Crude Carrier (VLCC) Success Enterprise milik Pertamina, kemudian diangkut ke STS Tuban untuk diolah di kilang Pertamina guna memenuhi kebutuhan energi nasional.
Volume minyak yang diangkut ini sebesar 1 juta barel, terdiri dari 850 ribu barel bagian pemerintah dan 150 ribu barel lainnya bagian dari pemegang hak partisipasi atau Badan Kerja Sama Participating Interest (BKS PI) Blok Cepu.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Lapangan Banyu Urip telah berada pada tingkat produksi plateau yang stabil dengan tingkat produksi lebih dari 220 ribu barel per hari (bph) dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Menurutnya, tingkat produksi plateau ini jauh lebih tinggi dari rencana dalam PoD yang diperkirakan 165 ribu bph selama dua tahun. Berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel minyak dari 450 juta barel minyak saat keputusan akhir investasi atau Final Investment Decision (FID).
"Saat ini SKK Migas terus mengawal ExxonMobil bersama para mitra Blok Cepu untuk mendiskusikan berbagai inisiatif untuk mengelola penurunan produksi yang mulai terjadi, termasuk menjajaki peluang-peluang baru di Blok Cepu," ucap Dwi.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejayaan Exxon Meluntur, Produksi Blok Cepu Mulai Turun
