
Ribuan Orang Mengungsi, Zona Merah di Kudus Meluas

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meningkat pesat usai libur Idul Fitri 2021. Satgas Penanganan Covid-19 pun mencatat usai lebaran kasus di daerah tersebut meningkat 30 kali lipat.
Hal ini membuat Pemkab memperpanjang imbauan warga di rumah saja sampai Rabu 9 Juni 2021. Sebelumnya imbauan tersebut hanya Sabtu dan Minggu 5-6 Juni 2021. Perpanjangan imbauan tersebut guna memutus penyebaran virus Corona di Kudus.
Meski demikian, dikutip dari detik.com pada Senin (7/6/2021) sejumlah tempat keramaian di Kudus masih saja didatangi warga. Seperti pasar, warung makan, dan mal. Masyarakat pun terlihat masih banyak yang beraktivitas di luar rumah. Untuk membantu penanganan penyebaran Corona di Kudus, telah dikirim sebanyak 120 tenaga kesehatan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan para tenaga kesehatan yang dikirim itu terdiri dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker, ahli gizi, dan yang terbaru adalah analisa kesehatan. Pemprov Jawa Tengah pun membentuk tim khusus untuk menangani lonjakan virus Corona di Kabupaten Kudus, dan akan berkantor di sana.
"Pemprov turunkan tim khusus dan saya minta ngantor di Kudus," ujar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo melalui akun twitter miliknya @ganjarpranowo.
Di tengah lonjakan Corona di Kudus, ditemukan sejumlah sampah plastik hingga sampah medis berserakan di atas jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Simpang Tujuh Kudus. Parahnya ada alat tes antigen Covid-19 maupun alat suntik yang juga dibuang sembarangan.
Ganjar juga mengungkapkan kondisi corona di Kudus telah menyebar. Dia menyebut 8 daerah zona merah saat ini yaitu: Kudus, Jepara, Pati, Demak, Grobogan, Sragen, Brebes, dan Tegal.
"Yang Brebes itu sudah nularin Kabupaten Tegal, terus kemudian yang Kudus ternyata merembet juga. Yang Kudus ini merembetnya satu kelompok, jadi nampaknya kok terkonfirmasi ya, Jepara, Pati Demak, Grobogan, sampai ke Sragen," kata Ganjar.
Bahkan temuan klaster penularan virus Corona di Tijayan, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, dari pelacakan Satgas Covid-19 setempat, warga yang sakit ternyata pulang dari Kabupaten Kudus.
"Di Tijayan itu pulang dari Kudus. Jadi tidak tahu ada keperluan apa tokoh masyarakat itu di Kudus, pulang dari Kudus sudah sakit," jelas Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Roekmito.
Sementara ribuan warga pasien Corona dari Kudus secara bergelombang telah dikirim ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, untuk menjalani isolasi.
"Terakhir malam ini 124 pasien," kata Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond.
Simak selengkapnya pada berita berikut ini>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! 32 Kota di Jateng Berpotensi Alami Lonjakan Covid-19