Foto udara laut yang ditutupi oleh wabah “ingus laut” di pantai Caddebostan, di sisi Asia Istanbul, Senin (7/6/2021). Turki tengah dilanda wabah "ingus laut" yang mengancam ekosistem Laut Marmara dan industri perikanan. (AP Photo/Kemal Aslan)
Lapisan tebal dan berlendir, mirip seperti ingus, menyebar di sepanjang Laut Marmara di dekat Istanbul, merusak kehidupan laut dan industri perikanan. (AP Photo/Kemal Aslan)
"Ingus laut" merupakan lapisan organik berlendir tebal, berwarna keabu-abuan. Wabah itu diketahui menyebar melalui laut selatan Istanbul. (AP Photo/Kemal Aslan)
Menteri Lingkungan Turki, Murat Kurum berjanji akan mengatasi wabah tersebut dengan rencana penanggulangan bencana. Dia mengklaim cara itu bisa melindungi Laut Marmara di masa depan. (AP Photo/Kemal Aslan)
Wabah ingus laut yang terjadi di Turki baru-baru ini terlihat di sepanjang wilayah Laut Marmara, yang menghubungkan Laut Hitam ke Laut Aegea. (AP Photo/Kemal Aslan)
Langkah yang akan ditempuh Kurum yakni mengurangi kadar nitrogen di laut hingga 40%. Langkah itu diyakini para pakar akan membantu memulihkan perairan ke keadaan semula. (AP Photo/Kemal Aslan)
Presiden Erdogan menyalahkan limbah yang dibuang ke laut tanpa diolah terlebih dahulu, juga meningkatnya suhu, dan mendesak para pejabat negaranya untuk melakukan penyelidikan. (AP Photo/Kemal Aslan)
Pemerintah Turki telah mengirim tim beranggotakan 300 orang untuk memeriksa potensi sumber polusi. (AP Photo/Kemal Aslan)
Para penyelam melaporkan, sejumlah besar ikan dan spesies laut lain mati karena kekurangan oksigen. (AP Photo/Kemal Aslan)
Kapal-kapal yang melintasi Laut Marmara kini terpaksa mengarungi limpahan lumpur abu-abu, dan sejumlah nelayan tak bisa berlayar karena lendir merusak motor kapal dan jaring mereka. (AP Photo/Kemal Aslan)
Profesor Bayram Ozturk dari Pusat Penelitian Kelautan Turki mengatakan masalah seperti ini akan terus terjadi kecuali ada investasi baru untuk mengolah dan memurnikan air limbah yang dipompa keluar dari Istanbul. (AP Photo/Kemal Aslan)
Para pakar itu menyebut iklim dan polusi turut membantu proliferasi bahan organik yang mengandung berbagai macam mikroorganisme berkembang ketika limbah yang kaya nutrisi mengalir ke laut. (AP Photo/Kemal Aslan)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji menyelamatkan pantai-pantai negara tersebut dari 'ingus laut' yang menumpuk di tepiannya. Peristiwa serupa terjadi di Turki pada 2007, tapi juga pernah ditemukan di Laut Aegea dekat Yunani. (AP Photo/Kemal Aslan)