Arab Saudi Umumkan Kepastian Soal Ibadah Haji Pekan Ini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 June 2021 19:12
Hundreds of Muslim pilgrims circle the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque, as they keep social destination to protect themselves against the coronavirus ahead of the Hajj pilgrimage in the Muslim holy city of Mecca, Saudi Arabia, Wednesday, July 29, 2020. During the first rites of hajj, Muslims circle the Kaaba counter-clockwise seven times while reciting supplications to God, then walk between two hills where Ibrahim's wife, Hagar, is believed to have run as she searched for water for her dying son before God brought forth a well that runs to this day. (AP Photo)
Foto: Ibadah Haji di Masa Pandemi. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Media Arab Saudi Majid Al-Qasabi mengatakan rencana ibadah haji tahun 2021 akan diumumkan oleh dalam beberapa hari ke depan.

Pemberitahuan ini muncul saat negara kerajaan sedang menyelesaikan penilaian terhadap tantangan yang akan dihadapi penyelenggaraan ibadah haji akibat Covid-19.

"Kami tidak ingin haji tahun ini menjadi episentrum penyebaran penyakit di Kerajaan atau di dunia Islam," katanya dalam konferensi pers di Riyadh, mengutip Arab News pada Minggu (6/6/2021). Ia menambahkan penting untuk mengevaluasi kerusakan dari penyebaran virus dengan cermat dan benar.

Al-Qasabi juga mengatakan pihak berwenang Saudi sedang menindaklanjuti pembaruan mengenai pandemi. Menteri haji dan umrah serta kesehatan akan segera mengumumkan keputusan tersebut.

Menurutnya, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah bekerja keras untuk meningkatkan layanan yang diberikan pada sektor haji dan umrah di tengah keadaan pandemi kini.

Penyelenggaraan haji tahun lalu, dan ibadah umrah yang dibuka bertahap sejak Oktober 2020 dilakukan setelah ada model penanganan Covid-19 yang dikembangkan otoritas Kerajaan.

Dengan fokus pada teknologi modern dan digitalisasi prosedur, ini dapat menyediakan jamaah dengan layanan yang mereka butuhkan melalui berbagai opsi yang disediakan oleh kementerian.

Model penanganan ini berfokus pada teknologi ini termasuk aplikasi Eatmarna, yang memungkinkan pengguna untuk meminta izin (izin salat, izin umrah, dan izin salat Rawdah) di masjid Mekah dan Madinah.

Lebih dari 20 juta orang telah mendapat manfaat dari aplikasi ini dan lebih dari 30.000 telah menggunakan layanan yang disediakan oleh pusat Inaya (perawatan) di Mekah dan Madinah, yang didirikan untuk melayani peziarah yang datang dari luar Kerajaan.

Kementerian Haji dan Umrah juga menyediakan layanan transportasi yang aman dengan mendirikan empat tempat untuk mengangkut jemaah dan jemaah haji ke dan dari Masjidil Haram di Makkah.

Asisten Wakil Sekretariat Kementerian Haji dan Umrah untuk jemaah haji dan umrah, Hesham Abdulmonem Saeed mengatakan bahwa model umrah yang aman bertujuan untuk melindungi orang-orang dengan mengelola kerumunan yang pergi ke Masjidil Haram melalui slot waktu yang dipesan.

Ini juga, menurut Saeed, dapat meningkatkan layanan yang diberikan kepada para peziarah melalui penerapan teknik paling modern untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka.

Saeed mencatat bahwa aplikasi Eatmarna yang dikembangkan oleh Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) juga memverifikasi kesehatan pemohon izin. Ia mengatakan, pekerjaan melayani jemaah haji merupakan kerja sama yang melibatkan sektor publik, swasta, dan sukarela.

"Ada kerja sama berkelanjutan antara Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Presidensi Umum Dua Masjid Suci dan semua otoritas terkait untuk membantu jemaah dan pengunjung melakukan haji dan umrah dengan mudah," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuota Haji 2021: Hanya 11 Negara yang Boleh Masuk Arab Saudi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular