Jadi Perhatian Jokowi, Begini Ngerinya Covid-19 di Kudus

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
01 June 2021 13:16
Unit Kristen TPU Tegal Alur, Jakarta Barat masih melayani pemakaman jenazah pasien Covid-19, Senin (1/2/2021). Sisah lahan yang tersedia untuk jenazah pasien Covid-19 di unit Kristen sudah sangat terbatas. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Administrator unit Kristen TPU Tegal Alur Haris Fadillah menjelaskan
Foto: Pemakaman Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus di Jawa Tengah kini sudah sudah masuk zona merah. Setidaknya, sebanyak 142 tenaga kesehatan (nakes) terpapar Covid-19.

"Sampai Jumat (28/5) kemarin sudah 142 tenaga kesehatan yang terpapar kena COVID, nah data sampai hari saya yakin bertambah cuman kita belum mempublish berapa jumlahnya yang terbaru," jelas Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Ahmad Syaifuddin saat dihubungi detikcom lewat telepon, Senin (31/5/2021).

Ratusan tenaga kesehatan kini ada yang sedang menjalani isolasi mandiri namun juga ada yang dirawat di rumah sakit. Akibat hal ini sejumlah rumah sakit di Kudus kekurangan tenaga kesehatan.

Syaifuddin menuturkan lonjakan kasus Corona yang meningkat di Kudus pasca lebaran disebabkan sejumlah faktor. Pertama selama Ramadhan banyak masyarakat berkerumun di mal dan tempat keramaian. Mereka pun abai terhadap protokol kesehatan.

Berikutnya kedua pemerintah daerah dianggap sudah tidak giat lagi mengadakan operasi yustisi prokes. Sehingga masyarakat menganggap COVID-19 sudah tidak ada lagi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus terdapat 1.200 kasus Covid-19. Sebanyak 298 orang di antaranya menjalani perawatan sementara 972 orang menjalani isolasi mandiri.

Hingga data terakhir ada 626 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kudus. Sementara jumlah pasien sembuh mencapai 5.712 orang.

Jadi Perhatian Jokowi

Mengenai hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun turut menyoroti lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Kudus. Pemerintah akan menyelidiki apakah lonjakan ini berkaitan dengan varian baru corona.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Jokowi secara tertutup di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/5/2021).

"Memang Kudus akhir-akhir ini ada peningkatan luar biasa baik dari sisi kasus konfirmasi maupun yang masuk rumah sakit," kata BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin.

Ia mengatakan, pemerintah sudah bergerak cepat untuk mengatasi peningkatan kasus di Kudus. Salah satunya, dengan mengalihkan pasien ke rumah sakit terdekat di luar Kudus.

"Kami berkoordinasi dengan gubernur, pasien yang berasal dari daerah Kudus, Pati, Sragen, itu kami arahkan ke rumah sakit lain di luar Kudus," jelasnya.

Selain itu, sambung dia, aparat keamanan juga telah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro (PPKM) alias mikro lockdown untuk menghentikan laju penyebaran.

Bahkan, otoritas kesehatan juga telah meminta adanya pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) pada pasien Covid-19 di Kudus untuk mengetahui apakah lonjakan kasus yang terjadi berkaitan dengan varian baru corona.

"Pesan kami untuk daerah yang lonjakannya cukup tinggi termasuk Kudus, tolong tetap disiplin," ujar BGS.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular