(CNBC Indonesia/Andrean Kristianto),
CNBC Indonesia
31 May 2021 18:20
Petugas menunjukkan artefak atau benda bersejarah yang ditemukan saat pembangunan jalur MRT Jakarta fase 2A di kawasan Monas, Jakarta, Senin (31/5/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ragam artefak yang ditemukan seperti tulang sendi dan gigi bovidae (hewan pemamah biak, seperti kerbau, antelop, bison), fragmen keramik China, fragmen keramik Eropa, peluru, botol tembikar, hingga koin Belanda. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Puluhan artefak itu ditemukan di 14 titik penggalian di sepanjang kawasan konstruksi MRT Fase 2A, yakni mencakup bawah tanah Jalan MH Thamrin dan sebagian Jalan Medan Merdeka Barat. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Artefak tersebut ditemukan saat tim melakukan ekskavasi atau penggalian di kawasan Cagar Budaya, mulai dari Menara Jam Thamrin, depan Kementerian Agama, bagian selatan Jalan Kebon Sirih, depan Wisma Mandiri, Kementerian ESDM, hingga pelataran air mancur menari. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Penilaian terhadap temuan-temuan di proyek MRT Jakarta dilakukan oleh tim cagar budaya yang berkompeten. Sementara benda-benda bersejarah itu ditemukan oleh petugas konstruksi. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Temuan artefak mulai pada kedalaman 150 cm hingga 190 cm. Penemuan artefak tersebut diperkirakan berasal dari abad 18 sampai 20 Masehi. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Saat ini artefak-artefak tersebut sudah dipajang di sebuah meja etalase di ruang galeri "visitor center" yang telah dibangun oleh PT MRT Jakarta Perseroda. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Nantinya artefak-artefak tersebut akan dipamerkam ke masyarakat, namun pameran artefak untuk publik tersebut masih menunggu kebijakan dari Kawasan Monumen Nasional yang saat ini masih ditutup untuk masyarakat umum sejak pandemi Covid-19. -- (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)