Miris! Jokowi Mau Ekonomi Tumbuh 7% Tapi APBN Masih Loyo

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
27 May 2021 10:47
Jokowi dalam acara peresmian pembukaan rapat koordinasi nasional pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021. (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)
Foto: Jokowi dalam acara peresmian pembukaan rapat koordinasi nasional pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2021. (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam berbagai kesempatan kerap menggaungkan keinginannya agar perekonomian Indonesia pada kuartal kedua tahun ini bisa tumbuh di atas 7%.

Namun, kepala negara justru mengungkap data realisasi anggaran pemerintah yang sampai saat ini masih relatif rendah. Padahal, akselerasi belanja pemerintah diharapkan menjadi salah satu daya gedor pemulihan perekonomian.

"Supaya kita tahu semua, realisasi belanja pemerintah masih rendah sekitar 15% untuk APBN dan 7% untuk APBD. Masih rendah," kata Jokowi saat membuka peresmian rapat koordinasi pengawasan intern pemerintah tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021).

Selain itu, Jokowi juga membeberkan realisasi dana program pemulihan ekonomi (PEN) yang telah dialokasikan hingga nyaris Rp 700 triliun. Hingga saat ini, realisasinya pun masih rendah.

"Serapan belanja pemulihan ekonomi nasional juga masih rendah baru 24,6% Sekali lagi kecepatan, ketepatan sasaran," jelasnya.

Rendahnya akselerasi belanja, sambung dia, juga tercermin dari pos belanja pengadaan barang dan jasa baik di kementerian lembaga maupun pemerintah daerah.

"Kuartal pertama realisasi pengadaan barang dan jasa dari kementerian lembaga baru sekitar 10,98%. Kemudian pengadaan barang dan jasa untuk pemerintah daerah masih kurang dari 5%," jelasnya.

"Ini harus diikuti, dibantu. Saya minta BPKP melihat betul, mencari penyebab lambatnya realisasi belanja ini. Ini ada apa?," kata Jokowi.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning Jokowi ke Bupati: APBD Terbatas, Jangan Diecer-ecer!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular