Duh! Satgas Covid-19 Temukan Banyak Klaster Halal Bihalal

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
25 May 2021 18:50
Wiku Adisasmito Koordinator, Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19
Foto: Wiku Adisasmito Koordinator, Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah menemukan berbagai klaster penularan baru akhir-akhir ini.

Penularan ini terjadi secara massif akibat klaster halal bihalal, klaster tarawih hingga klaster pelaku perjalanan.

"Dalam beberapa waktu terakhir ditemukan klaster penularan lokal di berbagai wilayah di Indonesia akibat halal bihalal, ibadah tarawih, dan pelaku perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat," ujar Wiku dalam konferensi pers, Selasa (25/5/2021),

Padahal, lanujut Wiku, hal ini sudah diperingatkan sebelumnya oleh Satgas Covid-19 maupun sejumlah pihak berwajib.

"Namun nyatanya kita belum berhasil sepenuhnya mencegah penularan yang terjadi," ujarnya.

Oleh karena itu, Wiku meminta masyarakat untuk belajar dari pengalaman, lebih berhati-hati dan meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan.

"Sebagus apapun kebijakan dibuat, tanpa kepatugan dari masyarakat makan tidak akan terimplementasi dengan baik," ujarnya.

Usai libur lebaran kasus Covid-19 kembali menanjak dengan penambahan 5.060 kasus dan kasus aktif yang naik kembali. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, Selasa (25/05/2021) hingga pukul 12:00 WIB, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1,786 juta orang.

Kasus aktif atau jumlah pasien yang harus mendapatkan perawatan tercatat naik 1.093 orang, sehingga totalnya 94.486 orang. Padahal sebelumnya kasus aktif di tanah air sudah kurang dari 90.000 orang. Sementara itu jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 84.424 orang dengan jumlah suspek 92.350 orang.

Kabar baiknya, jumlah pasien yang sembuh terus bertambah sebanyak 3.795 orang sehingga totalnya, 1,642 juta orang.

Meski jumlah pasien sembuh terus meningkat, masih ada angka kematian baru akibat virus ini sebanyak 172 kasus. Dengan begitu jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 di Indonesia telah menembus 49.627 kasus.

Adapun provinsi dengan penambahan kasus tertinggi adalah Jawa Barat dengan penambahan lebih dari 1.000 orang, atau 1.024 orang. Total kasus dari provinsi terpadat ini pun kini mencapai 306.807 kasus. DKI Jakarta masih mencatatkan total kasus terbanyak yakni 425.212 orang, dengan penambahan kasus baru 384 orang dan menunjukan tren penurunan.

Sementara tambahan kasus kematian paling tinggi tercatat di Jawa tengah sebanyak 28 kasus, sehingga totalnya 9.095 kasus. Angka kematian tertinggi berikutnya tercatat di Jawa Timur dengan tambahan 22 kasus kematian, dan masih menjadi provinsi dengan angka kematian tertinggi sebanyak 11.207 kasus.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular