
Dalam 4 Bulan, Sri Mulyani Terbitkan SBN Rp 416 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi pembiayaan utang hingga akhir April mencapai Rp 410,1 triliun. Realisasi ini tumbuh 80,83% dibandingkan April 2020.
Secara total, pembiayaan utang ini telah tercatat sebesar 34,83% dari target pembiayaan yang ditetapkan sebesar 1.177,4 triliun hingga akhir tahun ini.
"Pembiayaan utang untuk menopang kebutuhan pembiayaan termasuk investasi," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/5/2021).
Secara rinci, penarikan ini dilakukan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 416,7 triliun. Realisasi ini naik 79,9% dibandingkan April 2020.
Kemudian pembiayaan utang juga dipenuhi dari pembelian SBN Pemerintah oleh BI yang mencapai Rp 108,43 triliun. Ini terdiri dari pembelian BI dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) Rp 68,83 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp 39,6 triliun.
"Penerbitan SBN neto merupakan strategi untuk memanfaatkan momentum pasar keuangan yang masih kondusif dan mengantisipasi dinamika likuiditas," jelasnya.
Sementara itu, pembiayaan investasi hingga akhir April tercatat Rp 19,6 triliun. Sedangkan pemberian pinjaman meningkat 2,3% menjadi Rp 371,77 triliun.
Sri Mulyani menegaskan, pembiayaan utang ini diperlukan untuk membiayai seluruh belanja negara termasuk penanganan akibat pandemi Covid-19. Ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk menjaga defisit anggaran agar tidak semakin melebar dari yang ditetapkan 5,7% atau Rp 1.006,4 triliun.
"Pembiayaan utang untuk menutup defisit APBN, seiring upaya akselerasi pemulihan ekonomi dampak pandemi," tegasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Sultan Minggir, Sri Mulyani Lebih Tajir