Pendukung Palestina berkumpul di New York, Amerika Serikat. Ini terjadi usai Israel dan Hamas mengumumkan gencatan senjata Kamis (20/5/2021) malam. Israel dan dua kelompok utama Palestina di jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam menyetujui gencatan senjata, mulai Jumat (21/5/2021). Ini menjadi momen penting mengakhiri pertempuran selama 11 hari terakhir. (AP Photo/Craig Ruttle)
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan pernyataan resmi. Menurutnya gencatan senjata tanpa syarat akan diikuti Israel. Hal senada juga ditegaskan Hamas dan Jihad Islam. Mereka menegaskan, tak ada lagi serangan mulai Jumat (21/5/2021) pukul 2.00 pagi waktu setempat. (AP Photo/Craig Ruttle)
Gencatan senjata terjadi berkat mediasi Mesir. Dalam pernyataan resmi yang dimuat TASS, pemerintah Mesir menyebut mengajukan proposal gencatan senjata dan akan berangkat ke Tel Aviv guna membahas masalah keamanan di sana. Kontak dengan pihak Palestina juga dilakukan. Meski tak dijadwalkan kunjungan khusus ke Gaza. Proposal Mesir dikatakan disetujui AS dan Uni Eropa serta faksi di Palestina. (AP Photo/Craig Ruttle)
Mesir disebut memang punya pengaruh ke kedua kubu yang bertikai. Apalagi Mesir berada berdekatan langsung dengan Gaza, khususnya wilayah Rafah, yang tak bisa dikendalikan Israel. (AP Photo/Craig Ruttle)
Momen gencatan tersebut dirayakn juga oleh sejumlah warga New York yang turun ke jalan dengan meneriakkan yel-yel dan membawa bendera Palestina. Ada pula yang menggelar salat berjamaah bersama, sujud syukur atas keputusan tersebut. (AP Photo/Craig Ruttle)
Pertempuran di Gaza terjadi pasca bentrokan warga Palestina dan polisi Israel di akhir Ramadan. Ini dipicu keputusan pengadilan Israel untuk menyita rumah warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah, yang telah tinggal di sana selama lebih dari 50 tahun untuk mendukung pemukim Yahudi. Ini berujung pula ke larangan salat di Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel dilaporkan membubarkan paksa jamaah yang melakukan ibadah. (AP Photo/Craig Ruttle)
Hal tersebut membuat Hamas, meluncurkan serangan ke Israel. Negeri Yahudi kemudian membalasnya dengan serangan udara yang memakan korban ratusan jiwa melayang. Setidaknya dalam 11 hari peperangan, 232 warga Palestina tewas dan 1,900 orang terluka. Di Israel ada 12 nyawa melayang. (AP Photo/Craig Ruttle)