Vaksinasi Corona Gelombang 3

Hamdalah, Warga Miskin hingga Gangguan Jiwa Segera Divaksin

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 May 2021 08:45
Tenaga pendidikan jalani vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2/2021). Ratusan guru dan tenaga pendidik dari PGRI divaksinasi COVID-19. Perwakilan kali ini datang dari wilayah Jabodetabek. Pihak yang divaksinasi hari ini terdiri dari Organisasi Guru Undangan Ditjen GTK, Guru Disdik Provinsi DKI Jakarta, hingga organisasi PGRI. Vaksinasi pendidik ditargetkan selesai pada Juni 2021, sehingga proses pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022, atau pada Juli mendatang. Kementerian Kesehatan menargetkan total sasaran penerima vaksin dari pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik) di seluruh Indonesia berjumlah 5.058.582 orang pada vaksinasi tahap kedua ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksinasi Covid-19 untuk Guru dan Tenaga Pendidikan. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan menyatakan kelompok masyarakat miskin, disabilitas hingga Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masuk dalam prioritas sasaran program vaksinasi nasional gelombang ketiga.

Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut pada tahapan ketiga pemerintah menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi sebanyak 63,9 juta orang.



"Ini sangat luas. Artinya ekonominya ke bawah, secara sosial ini juga kurang beruntung. Ini yang didahulukan," kata Nadia dalam keterangan resmi, Rabu (18/5/2021).

Nadia menjelaskan program ini awalnya ditargetkan berjalan pada April, namun tertunda akibat ketersediaan vaksin yang sempat terganggu imbas embargo vaksin India. Maka tahapan ketiga baru akan dimulai.



Nadia menjelaskan beberapa tempat khusus masyarakat rentan di daerah dengan aspek ekonomi sosial ini sudah berjalan, salah satunya di Provinsi DKI Jakarta. Pasalnya, DKI Jakarta dianggap memiliki kasus Covid-19 yang cenderung meninggi.

Selain itu, sambung Nadia, DKI Jakarta juga dianggap sebagai daerah urban lantaran variasi masyarakatnya sangat beragam, serta diversitas status sosial yang berbeda-beda.

"Kemarin DKI Jakarta sudah memulai ini menjadi suatu pilot project, sebelum kita
melakukannya secara nasional," jelasnya.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama menjelaskan bahwa program vaksinasi gelombang ketiga yang menyasar masyarakat rentan telah dilakukan sejak 5 Mei 2021.

Hal ini sesuai dengan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan, di mana DKI Jakarta diminta untuk melakukan vaksinasi pada masyarakat rentan, terutama di kawasan kumuh.

"Maka, kami melakukan tindak lanjut dengan melakukan pemetaan. Masyarakat di sini kita bagi 3 zona yakni 445 RW yang sedang dalam proses prioritas untuk penataan pemukiman yang tertuang dalam Pergub Nomor 90 Tahun 2018," katanya,

"Kedua, adanya RW tempat transmisi lokal dari virus mutasi atau varian baru yang ditemukan varian India. Ketiga, RT Zona PPKM Mikro yakni berupa zonasi merah dan oranye," jelas Ngablia.

Sebagai informai, terhitung sejak 5 Mei 2021 hingga saat ini, tercatat sudah ada 140 ribu lebih masyarakat rentan di kawasan Ibu Kota yang telah menjalani program vaksinasi Covid-19.

"Tahap ketiga dari sasaran menunggu arahan dari pemerintah pusat terhadap alokasi dan target yang diberikan kepada DKI Jakarta. Tapi, untuk kelompok tadi, masyarakat rentan sudah dimulai," katanya


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh Vaksinasi AstraZeneca Setop di Sulut, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular