Kepolisian India tengah menyelidiki temuan mayat yang dikuburkan secara dangkal di area pasir tepi Sungai Gangga. Polisi juga mengaku akan menyelidiki jenazah-jenazah yang hanyut di sungai suci tersebut. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)
Spekulasi yang bermunculan di media sosial setempat menyebut mayat-mayat itu korban virus corona. Laporan Reuters menyebut pemerintah mengakui ini dalam sebuah surat. Sayangnya tak ada pernyataan resmi. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)
Penemuan mayat yang dikubur seadanya di tepi Sungai Gangga tersingkap sejak akhir pekan lalu. Hujan deras yang mengguyur membuat banyak kain penutup mayat-mayat terlihat di area pasir tepi sungai yang dangkal. Mayat-mayat itu tersebar di area pasir Sungai Gangga di wilayah Prayagraj, Uttar Pradesh. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)
Juru bicara pemerintah Uttar Pradesh, Navneet Sehgal, membantah laporan media-media lokal yang menyebut lebih dari 1.000 mayat korban corona ditemukan terdampar di sungai dalam dua pekan terakhir. "Saya yakin mayat-mayat ini tidak ada hubungannya dengan Covid-19,"tegas Sehgal dalam pernyataannya Minggu (16/5/2021). (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)
Dia menyebut bahwa sejumlah warga desa setempat memang tidak mengkremasi mayat-mayat tersebut, sesuai adat. Karena ada tradisi Hindu yang menyarankan membuang mayat-mayat ke sungai atau menggali kubur dangkal di tepi sungai. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)
Pekan lalu, otoritas kesehatan setempat melaporkan telah menemukan 71 mayat yang terdampar di tepi Sungai Gangga di wilayah Bihar. Otoritas setempat melakukan autopsi post-mortem namun tidak bisa memastikan penyebab kematian mayat-mayat itu karena telah terjadi pembusukan. (AP Photo/Rajesh Kumar Singh)