Bos PLN Buka-bukaan Kondisi Listrik di Jawa-Bali

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 May 2021 18:50
Melihat Gardu Induk 150kV Kendari. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 berdampak pada beban puncak sistem kelistrikan di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Beban puncak pada Januari 2021 ini masih turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN Haryanto WS mengatakan, pada Januari 2021 beban puncak listrik di Jamali sebesar 24.866 mega watt (MW), masih lebih rendah dibandingkan Januari 2020 yang mencapai 26.737 MW. Namun tidak berbeda jauh bila dibandingkan Januari 2019 yang sebesar 25.559 MW.

"Januari 2021 sudah pandemi, memang rendah, lebih rendah dari 2019, yaitu 24.866 MW di Januari tahun ini," ungkapnya dalam diskusi terkait 'Kesiapan Listrik PLN Masa Siaga Idul Fitri 1442 H', Selasa (11/05/2021).

Namun pada Maret 2021 menurutnya, ada peningkatan beban listrik sebesar 200 MW, sehingga menurutnya ini menandakan perekonomian mulai pulih.

Sementara pada April 2021, beban listrik di Jamali mencapai 26.576 MW, naik bila dibandingkan April 2020 yang sebesar 24.153 MW.

"Ini lebih rendah dari 2019, tapi lebih tinggi 2020. Ini yang masih kami amati fenomena terjadi. Ini beban saat siang hari," tuturnya.

Sementara beban listrik pada malam hari menurutnya kondisinya agak berbeda. Pada April 2021 ini beban listrik di malam hari menurutnya mencapai 27.997 MW, lebih tinggi dari beban di siang hari, bahkan lebih tinggi dari beban puncak pada 2019.

"Siang lebih rendah, tapi malamnya lebih tinggi. Ini sinyal-sinyal yang bagus dan kami masih monitor ke depan," paparnya.

Menjelang perayaan Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, PLN berkomitmen untuk terus menjaga pasokan. Saat ini menurutnya sistem kelistrikan Jamali memiliki daya mampu pasok mencapai 29 ribu MW.

"Prediksi beban puncak pada malam jelang Idul Fitri sebesar 20 ribu MW, sehingga tersedia cadangan daya sebesar 9 ribu MW," tutur Haryanto.

PLN menetapkan masa siaga perayaan Idul Fitri dimulai pada 6-21 Mei 2021. Selama masa siaga, PLN meniadakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi, menerbitkan SOP khusus siaga, menyiagakan piket di pembangkitan, transmisi dan distribusi.

Selain itu, PLN juga melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. PLN juga menyiagakan kendaraan sebanyak 4.591 unit, 2.660 unit Genset, Unit Gardu Bergerak (UGB) dan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai cadangan suplai pasokan listrik saat terjadi gangguan.

"UGB dan UPS kami prioritaskan untuk fasilitas umum, khususnya rumah-rumah ibadah," ungkapnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular