
Gelombang 4 Corona Jepang: RS Penuh, Warga Meninggal di Rumah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan kasus corona (Covid-19) juga terjadi di Jepang. Kota Osaka misalnya menjadi wilayah yang paling terpukul karena penyebaran varian corona Inggris (B.117).
Lebih dari 96% tempat tidur rumah sakit penuh. Ini membuat kenaikan kasus warga yang meninggal di rumah, karena tak tertangani fasilitas kesehatan di kota itu.
Melansir Channel News Asia (CNA), dari 1 Maret hingga 31 Mei ada 18 warga meninggal karena corona tanpa dirawat. Total, kecuali satu kasus, terinfeksi B.117.
Sebagian besar korban berusia 60 tahun atau lebih. Tetapi satu kematian terjadi di usia 30-an.
Mengutip NHK, di salah satu panti jompo di Osaka, 61 warga terinfeksi. Dari semuanya, sekitar 14 meninggal saat menunggu untuk dirawat di rumah sakit.
Mengutip Worldometers, Senin (10/5/2021), Jepang mencatat total warga yang telah terinfeksi sebanyak 640.044 kasus dengan 10.876 kematian. Kemarin, ada 6.247 kasus baru dengan 53 pasien meninggal.
Osaka mencatatkan 668 penambahan kasus harian. Ini lebih tinggi dari Tokyo, yang mencatatkan 573 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Kenaikan kasus ini membawa ketakutan bagi masyarakat. Apalagi Jepang hendak menyelenggarakan Olimpiade dua bulan lagi.
Beberapa gubernur prefektur menyerukan agar tindakan darurat yang lebih kuat diberlakukan secara nasional pada pertemuan online kemarin. Sebelumnya, deklarasi darurat sudah diumumkan di Tokyo, Osaka, Kyoto dan Hyogo hingga 31 Mei.
Jepang empat kali mencatat lonjakan corona. Yakni April 2020, Agustus 2020, lalu Januari 2021 dan sekarang.
Dari data JHU CSEE Covid-19, kurva corona Jepang Januari ke Mei 2021 menunjukkan kurva U. Per 10 Mei, kasus harian rata-rata tujuh hari nasional mencapai 5.000 kasus.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Jepang Larang Masuk WNI