Alamak! Harga Daging Sapi Masih Liar Jelang Lebaran

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 May 2021 11:30
Daging Sapi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Daging Sapi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga rata-rata daging sapi per kemarin (9/5/21) masih menyentuh Rp 146.650 per kg berdasarkan Pusat Informasi Harga Strategis Pangan Nasional (PHIPS). Angka ini tidak beranjak dari Jumat pekan lalu, dimana harganya masih sama.

Padalah, Pemerintah sudah memberi acuan melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen, yang berkisar Rp 80 ribu - Rp 105 ribu.

"Tergantung (kenaikan harga daging), saat ini kita prediksi akan terjadi kenaikan karena pakan. Pakan masuk siklus upercycle," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam Webinar Harga dan Pasokan Daging Sapi Menjelang Idulfitri 1442H dari Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran, dikutip Senin (10/5/21).

Padahal, Indonesia sudah kedatangan daging sapi beku impor asal Brasil sebanyak 140 ton dari total 420 ton melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat penugasan ini adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) bersama PT Berdikari (Persero).

Impor daging ini untuk menjaga stabilitas harga menjelang Lebaran, namun kenyataannya harga daging sapi. Meski demikian, harapan agar harga sapi turun tetap ada, yakni dengan mengandalkan sapi asal Australia yang mengarah mulai normal.

"Australia dari indikator pemotongan hewan betina mulai turun, kemarin 58% betina dipotong akibat kesulitan cashflow pelaku usaha karena kekeringan. Saat ini 42% betina, artinya di bawah indikator 47. Populasi bisa diamankan oleh Australia, pasokan mulai semester II akan stabil kalau nggak diganggu kondisi lain," kata Oke Nurwan.

"Dari sisi populasi kalau tergantung Australia akan turun (harganya). Tapi kondisi pakan di negara masing-masing yang banyak mempengaruhi. Kondisinya mudah-mudahan bisa tetap dikendalikan, sehingga bisa men-supply nutrisi berbasis daging dengan disesuaikan daya beli masyarakat," lanjutnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Daging RI Lebih Mahal dari Malaysia, Begini Ceritanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular