RI Masih Resesi, Ekonomi Kuartal I-2021 Diramal -1,03%

Maikel Jefriando, CNBC Indonesia
04 May 2021 17:20
Warga melintas kawasan Stasiun MRT BNI City, Jakarta, Selasa (26/5). Usai libur Hari Raya Idulfitri 1441 H sejumlah pekerja sudah terlihat masuk. Pemerintah telah mengambil keputusan untuk menggeser cuti bersama Lebaran 2020 akibat wabah virus corona (Covid-19). Dengan begitu, jadwal libur hari raya hanya berlaku sampai H+1 Lebaran atau pada pada 25 Mei 2020, termasuk untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pantauan CNBC Indonesia  penerapan normal yang baru atau new normal terlihat diberlakukan di sarana transportasi umum guna menunjang aktivitas warga yang bekerja di tengah pandemi virus Corona baru (COVID-19). Untuk diketahui, panduan bekerja di situasi new normal tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Warga melintas kawasan Stasiun MRT BNI City, Jakarta, Selasa (26/5). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia masih belum bisa keluar dari jurang resesi. Danareksa Research Institute memperkirakan ekonomi tanah air pada kuartal I-2021 sebesar -1,03% year on year (yoy) dan -1,24% (qtq).

"Pemulihan ekonomi berlangsung lebih lambat karena konsumsi rumah tangga yang lesu akibat kebijakan PPKM oleh pemerintah dan pencairan dana dari program perlindungan sosial," tulis riset Danareksa seperti dikutip, Selasa (4/5/2021)

Konsumsi rumah tangga diperkirakan -1,06% yoy. Kebijakan PPKM terpaksa diambil pemerintah akibat lonjakan kasus positif covid-19 pasca liburan tahun baru. PPKM berlangsung awalnya di Jawa dan kemudian diperluas ke berbagai daerah lainnya.

Investasi dan ekspor menunjukkan pertumbuhan terbatas yaitu masing-masing 0,11% dan 0,87%, sementara impor mulai pulih dengan pertumbuhan 9% pada periode Januari hingga Maret. Belanja pemerintah justru -8,64%.

Secara keseluruhan tahun, Danareksa memperkirakan pertumbuhan ekonomi di jalur positif yaitu 3,39% sampai 4,31%. Lebih tinggi dibanding posisi 2020 yang sebesar 2,07%. Sementara inflasi diperkirakan 1,46% - 2,62%.

Dalam jangka menengah, pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut meskipun cenderung lambat. Ini erat dipengaruhi oleh penyebaran kasus covid, vaksinasi dan pertumbuhan investasi.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bea Cukai Belum Terima Usulan Ekspor Konsentrat Tembaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular