Kemarahan Jokowi ke Kepala Daerah yang Cuma Simpan Uangnya

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 April 2021 03:10
Infografis/Jokowi Murka! Gegara Indonesia Masih impor Pipa/Aristya Rahadian
Foto: Ilustrasi Presiden Joko Widodo (CNBC Indonesia/Arie Pratama)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia dalam pertemuan virtual yang digelar secara tertutup di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/4/2021).

Dalam video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021), Jokowi kembali mengungkapkan kekecewaan terhadap kinerja para kepala daerah terutama dalam penggunaan anggaran untuk bantuan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Kemarin angka yang saya lihat yang tinggi itu baru belanja pegawai. Tapi itu juga baru di angka 63%," kata Jokowi.

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan akselerasi belanja modal per Maret 2021 baru mencapai 5,3%. Jokowi mengaku tidak habis pikir lantaran belanja pemerintah daerah tidak bisa terakselerasi secara maksimal.

"Padahal yang namanya perputaran uang di sebuah daerah itu sangat menentukan pertumbuhan ekonomi. Jadi transfer pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank," ujarnya.



Data yang diperoleh Jokowi, pada akhir Maret terdapat dana pemerintah daerah yang 'nganggur' sebesar Rp 182 triliun. Angka tersebut, kata dia, terus menerus mengalami kenaikan.

"Tidak semakin turun, semakin naik. Naik 11,2%. Artinya tidak segera dibelanjakan. Gimana pertumbuhan ekonomi daerah mau naik kalau uangnya disimpan di bank? Hati-hati," katanya,.

Jokowi mengajak seluruh provinsi, kabupaten maupun kota untuk segera membelanjakan anggarannya untuk membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Saya sudah sampaikan bolak balik ke Mendagri (Tito Karnavian) untuk ingatkan semua daerah agar segera belanjakan APBD baik belanja aparatur, atau belanja modal. Tapi yang terpenting itu belanja modal," katanya.

"Ini disegerakan sehingga terjadi peredaran uang di daerah. Hati-hati Rp 182 triliun. Ini uang yang sangat gede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang akan berputar di masyarakat akan pengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil," lanjutnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Soal Covid-19 di 2020: WHO Bingung, Kita Juga Bingung!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular