Ini Kapal Singapura yang Tangkap Penampakan KRI Nanggala 402

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain Kapal selam KRI Nanggala 402 yang belakangan jadi sorotan, ada juga kapal Singapura MV Swift Rescue. Kapal milik Singapura ini sukses mengambil gambar bagian KRI Nanggala 402 yang kondisinya sudah terbelah 3 bagian di kedalaman 838 meter di laut Bali Utara.
Berikut fakta-fakta soal MV Swift Rescue.
MV Swift Rescue adalah kapal jenis Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Singapura. Pembuatnya ST Marine, perusahaan subsidiary dari Singapore Technologies Engineering (ST Engineering) dengan biaya sekitar US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun (kurs Rp 14.400).
Peluncuran perdana MV Swift Rescue adalah pada tahun 2008 dan merupakan kapal pertama milik AL di Asia Tenggara yang punya kapabilitas menyelamatkan awak kapal selam. Kapal ini panjangnya 85 meter, lebar 18,3 meter dan kedalaman dek utama 7,5 meter. Ia dapat menampung sampai 27 awak.
Cara Kerja Rescue
Untuk misi penyelamatan, MW Swift Rescue dilengkapi dengan Submarine Rescue Vehicle DSAR 6, Integrated Navigation & Tracking System, perangkat kendaraan bawah laut Remotely Operated Vehicle (ROV) dan lain sebagainya.
DSAR 6 SRV (Submarine Rescue Vehicle) merupakan kapal selam yang dapat mengevakuasi kru dari kapal selam yang tenggelam, dioperasikan dua nakhoda dan dapat menampung 17 tim penyelamat. Dia akan diluncurkan dan diambil kembali ke kapal MV Swift Rescue oleh sistem bernama Launch and Recovery System (LARS).
Dalam misi penyelamatannya, DSAR 6 yang sepanjang 9,6 meter ini bisa mencapai kedalaman 500 meter ke lokasi kapal selam yang celaka. DSAR 6 berbentuk kapsul itu menempelkan badannya ke kapal selam untuk menyelamatkan penumpang yang terjebak.
Kapsul itu dapat membawa hingga 40 orang. Ruang bernama The Transfer Under Pressure (TUP) akan menampung para awak yang diselamatkan dan dibekali peralatan medis, sebelum diantar ke atas permukaan laut.
Untuk menemukan lokasi kapal selam, ada sistem sonar serta kendaraan bawah air Remotely Operated Vehicle (ROV). Setelah terlacak di lokasi yang pasti, ROV juga akan membersihkan puing-puingnya jika perlu.
Juga ada fasilitas helipad di MV Swift Rescue. Bisa ditebak, gunanya adalah untuk mengantarkan para awak kapal selam yang celaka ke fasilitas medis yang lebih baik dengan helikopter. Sedangkan perawatan sementara bisa dilakukan di atas kapal karena ada rumah sakit di dalamnya dengan 18 kasur.
![]() In this April 21, 2021, photo, MV Swift Rescue, kapal pendukung dan penyelamat kapal selam, berangkat ke Indonesia dari Singapura. Kapal angkatan laut Indonesia pada hari Kamis, 22 April, sedang intens mencari kapal selam yang kemungkinan jatuh terlalu dalam untuk diambil, membuat peluang bertahan hidup bagi 53 orang di dalamnya menjadi tipis. Negara tetangga bergegas membawa kapal penyelamat mereka untuk mendukung operasi kompleks tersebut. (Halaman Facebook Ng Eng Hen melalui AP) |
Tak hanya itu, MV Rescue Swift juga memiliki perahu cepat yang dapat diisi 50 orang penumpang. Kapal ini memudahkan evakuasi korban bila dalam kondisi kritis.
Sebelumnya MV Swift Rescue pernah membantu upaya penemuan pesawat Malaysia Airlines Flight 370 di tahun 2014. Pada Desember 2014, kapal ini juga membantu pencarian Air Asia Flight 8501.
MV Swift Rescue digerakkan dengan dua mesin diesel MAN 2040kW, tiga generator Caterpillar 1,360kW, baling-baling penggerak CPP Kort dan generator darurat 95kW. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai adalah 12 knot. Kemudian, MV Rescue Swift dapat beroperasi terus menerus sampai 28 hari.
Artikel lengkapnya bisa di klik di detikinet:
[Gambas:Video CNBC]
Fakta Terbaru KRI Nanggala, Tenggelam di Kedalaman 850 Meter
(hoi/hoi)