PM Vietnam & Jokowi Sepakat: Hentikan Kekerasan di Myanmar!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 April 2021 20:03
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat sore 23 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)
Foto: Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (23/4/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/4/2021).

Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama Phạm Minh Chính ke Indonesia sebagai PM Vietnam setelah dilantik pada 5 April 2021 lalu.

"Presiden menegaskan Indonesia memiliki komitmen untuk terus menjalin hubungan bilateral yang saling menguntungkan bagi kedua rakyat," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers usai pertemuan, Jumat (23/4/2021).

Setidaknya, ada empat pembahasan utama dalam pertemuan tersebut. Pertama, yang berkaitan dan persoalan pandemi Covid-19 yang masih melanda di berbagai belahan dunia.

"Presiden mendorong kedua negara untuk menyerukan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara, dan untuk jangka panjang menciptakan ketahanan kesehatan di Asia Tenggara," katanya.

Kedua, Jokowi menekankan pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi antarkedua negara untuk menurunkan hambatan baik di bidang perdagangan maupun investasi.

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat sore 23 April 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)Foto: Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinch di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (23/4/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev)



"Ketiga, presiden menekankan pentingnya percepatan perundingan perbatasan zona ekonomi eksklusif. Perundingan tersebut telah berlangsung 11 tahun dan presiden menekankan pentingnya untuk mempercepat penyelesaian perundingan," katanya.

"Dan presiden menyarankan agar tim teknis kedua negara dapat segera berunding kembali dan menyelesaikan negosiasi. Ditekankan bahwa penyelesaian perundingan sangat penting karena memberikan kejelasan mengenai ZEE masing-masing."

Keempat, kedua negara sempat membahas perkembangan terkini di Myanmar. Kedua pimpinan negara, katanya, saling bertukar pandangan mengenai situasi di Tanah Pagoda.

"Vietnam sampaikan apresiasi kepemimpinan Indonesia yang menginisiasi ASEAN Leaders Meeting. PM Vietnam menyampaikan bahwa kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar," jelasnya.

Sikap Indonesia sendiri sudah jelas terkait situasi di Myanmar. Retno mengatakan, keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar menjadi prioritas, kekerasan dan penggunaan senjata harus dihentikan agar korban tidak bertambah.

"Dan dialog inklusif harus dilakukan agar demokrasi keamanan dan perdamaian dan stabilitas dapat segera dikembalikan ke Myanmar," jelasnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PM Vietnam Tiba di Jakarta, Sowan Presiden Jokowi Sore ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular