Menanti Arah Angin, Bursa Eropa Terkoreksi Tipis di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 April 2021 15:12
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa terpapar koreksi tipis pada sesi awal perdagangan Jumat (23/4/2021), di tengah penantian investor atas sentimen mayor yang akan menentukan arah pergerakan bursa.

Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa bergerak menyamping pada sesi pembukaan, dengan indeks saham sektor telekomunikasi terkoreksi 0,4% sementara indeks saham sektor otomotif menguat 0,7%.

Selang 10 menit kemudian, indeks Stoxx 600 tertekan 0,4 poin (-0,1%) ke 439,21. DAX Jerman melemah 35,4 poin (-0,23%) ke 15.285,15 dan CAC Prancis surut 0,3 poin (-0,01%) ke 6.266,95. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris tertekan 13,4 poin (-0,19%) ke 6.924,84.

Bursa Eropa bergerak mengikuti tren di Asia Pasifik yang bergerak variatif. Harga kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) cenderung sepi dan terkoreksi tipis setelah kemarin melemah akibat kabar bahwa Gedung Putih akan menaikkan pajak penghasilan (Pph) dari transaksi saham.

Pelaku pasar di Benua Biru akan memantau rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) IHS Markit zona euro per April yang akan memberikan sinyal arah pergerakan ekonomi Eropa.

Rilis data serupa akan dikeluarkan untuk Inggris di tengah kabar lompatan penjualan ritel sebesar sentimen positif bahwa pembukaan kembali aktivitas ekonomi bakal ditandai dengan penguatan lebih dahsyat.

Beberapa emiten unggulan dijadwalkan merilis kinerja keuangannya per kuartal I-2021 pada hari ini, di antaranya LafargeHolcim. Renault dan Merck juga dipantau pasar karena menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Daimler mendongkrak proyeksi laba bersihnya untuk 2021, tetapi mengakui bahwa kekurangan pasokan perangkat chip semikonduktor bakal terus membebani kinerja penjualan. Saham produsen Mercedes-Benz itupun melesat 1,4% di sesi awal. Pasar juga memantau perkembangan mata uang kripto, setelah harganya anjlok di bawah US$ 50.000/keping.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular