Seorang pasien corona yang mengenakan masker oksigen menunggu di dalam bajaj saat menunggu untuk dirawat di rumah sakit pemerintah khusus Covid-19 di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). India kini menghadapi "tsunami" corona. Kasus yang semula turun berbulan-bulan, kini naik signifikan bahkan mencetak rekor harian hingga 300.000 pasien per hari. (AP Photo/Ajit Solanki)
Rumah sakit di sejumlah daerah dikabarkan penuh dan kekurangan tempat tidur. Mutan ganda corona yang menyebar membuat lebih banyak kaum muda terinfeksi dengan gejala berat. (AP Photo/Ajit Solanki)
Oksigen kurang di sejumlah rumah sakit. Obat penanganan gejala berat seperti remdesivir mulai langka. (Tangkapan Layar Youtube CNBC Television)
Akibatnya pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi berpikir keras soal tindakan yang harus diambil. Melansir Reuters, India akan menggejot vaksinasi corona untuk semua orang dewasa mulai pekan depan. (AP Photo/Ajit Solanki)
Artinya 800 juta orang akan disuntik vaksin yang diproduksi di pabrik di negeri itu. Namun, dalam kenyataannya dua produsen vaksin yang dosisnya diproduksi di India, AstraZeneca dan Covaxin, hanya mampu memproduksi 70-80 juta dosis per bulan berdasarkan perkiraan publik setempat. (AP Photo/Ajit Solanki)
India memiliki kapasitas pembuatan vaksin terbesar dunia. Namun badai corona yang melanda kini membuat pemerintah menunda ekspor besar-besaran vaksin, untuk kebutuhannya sendiri. (Tangkapan Layar Youtube CNBC Television)
Kamis, India mencatat kasus harian tertinggi sepanjang infeksi menyebar 314.835. Ini menjadikan negara itu memiliki total 16 juta kasus dan 185.000 kematian. (Tangkapan Layar Youtube CNBC Television)
Negeri ini disebut tengah mendesak Pfizer, Moderna dan Johnson and Johnson menyediakan vaksin bagi mereka. Pfizer mengaku sedang berbicara dengan pemerintah sementara J&J mengaku masih butuh persetujuan untuk uji coba lokal. (AP Photo/Rafiq Maqbool)