
Sudah Sepekan Ramadan, Ritel RI Masih Jalan di Tempat!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah lebih dari sepekan bulan suci Ramadan berlangsung. Akan tetapi, belum ada pergerakan berarti dari industri ritel di tanah air.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin menyebut ada sejumlah penyebab di balik hal tersebut. Selain karena daya beli masyarakat yang lemah, kebanyakan karyawan juga belum menerima Tunjangan Hari Raya (THR).
"Ada selektifitas pembelian barang apapun. Andaikan naik, kecil, itu pun kebutuhan sahur dan buka puasa," katanya kepada CNBC Indonesia pada, Rabu (21/4/2021).
Namun, menurut Solihin, ada potensi peningkatan penjualan dalam beberapa hari ke depan, utamanya ketika akan memasuki momen lebaran.
Sebagai pengusaha ritel, dia juga tetap menyiapkan kebutuhan barang jika potensi peningkatan itu muncul. Namun, Solihin menegaskan, untuk sekarang belum dirasakan perubahan berarti. Ia juga tidak berharap ada perubahan seperti waktu normal.
"Di setiap Ramadhan dan Lebaran, kontribusi penjualan ritel grocery meningkat 15%-17% pada kontribusi penjualan," ujar Solihin.
Ketika penjualan kebutuhan bahan baku meningkat pada momen lebaran di waktu normal, penjualan ritel fashion lebih dari itu. Namun, tahun lalu hancur lebur. Untuk momen tahun ini, Solihin bilang kesempatan meningkat ada, tapi tidak seperti sebelum pandemi Covid-19.
"Gimana fashion bisa lebih 40% karena baju dan sebagainya, itu penuh banget saat normal. Tahun lalu nggak normal. Jangankan beli baju, datang ke mall saja takut," kata Solihin.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear Pak Jokowi, Industri Ritel Ngarep Dapat Subsidi Gaji!