
Usai Terbakar, Kilang Pertamina Balongan Beroperasi Lagi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Pertamina (Persero) mengungkapkan Kilang Balongan, Indramayu, beroperasi kembali setelah perusahaan melakukan tahapan start up yang sudah dimulai sejak 31 Maret 2021 pascainsiden terbakarnya 3 dari 4 tangki Kilang Balongan pada Senin, (29/3/2021)
"Dengan start up ini, Kilang Balongan akan memulai operasionalnya dan kembali memproduksi produk-produk kilang, diawali dengan produksi Bahan Bakar Minyak [BBM]," jelas Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), anak usaha Pertamina, Ifki Sukarya, dalam pernyataan resmi, dikutip Sabtu (10/4/2021).
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan 3 dari 4 tangki kilang Balongan memang terbakar pada Senin, (29/3/2021) tapi dalam keadaan kosong.
Lebih lanjut, Ifki mengatakan pascainsiden di area Tangki T-301 Kilang Balongan, selain memberi perhatian penuh pada upaya penanganan dampak di masyarakat, Pertamina juga fokus pada pemulihan operasi kilang setelah sebelumnya sempat dilakukan normal shut down pada saat terjadinya insiden untuk meminimalisir dampak.
Adapun tahapan start up sudah dimulai sejak 31 Maret 2021 dengan menjalankan kembali primary processing CDU (Crude Destilation Unit).
Berikutnya dilakukan start up secondary processing unit secara bertahap, mulai dari unit RCC (Residual Catalytic Cracker) yang mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi dan tanggal 7 April sudah beroperasi normal, serta unit KLBB (Kilang Langit Biru Balongan) yang menghasilkan produk BBM telah beroperasi normal.
Untuk alih supply saat ini mulai disesuaikan secara bertahap, seiring dengan mulai beroperasinya kilang Pertamina Balongan.
Sebelumnya, selama Kilang Pertamina Balongan belum beroperasi normal, pasokan BBM untuk Jakarta dipenuhi dari kilang Pertamina lainnya seperti Kilang Dumai, Cilacap, Balikpapan, dan Kilang TPPI Tuban dengan cara memaksimalkan kapasitas produksi. Pertamina menjamin pasokan BBM tetap aman tanpa perlu melakukan impor tambahan.
Ifki menambahkan, Kilang Pertamina Balongan merupakan kilang dengan kapasitas pengolahan sebesar 125.000 barel per hari atau setara dengan 12% dari total kapasitas produksi nasional. Kilang ini memasok kebutuhan BBM untuk DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat.
Kilang Pertamina Balongan memiliki peran strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM, terutama Premium, Pertamax, dan LPG yang disalurkan ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia.
"Produk utama Kilang Pertamina Balongan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Avtur, LPG, dan Propylene, yang semuanya memiliki kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi Pertamina maupun bagi negara," tutup Ifki.
Pemerintah juga masih melakukan investigasi penyebab dalam penyelidikan ini. Pemerintah bahkan melibatkan lembaga internasional.
"Penyebab kecelakaan meledaknya tangki ini masih dalam proses investigasi yang dilakukan oleh internal Pertamina dan pihak-pihak eksternal. Termasuk juga kita ingin mendapatkan kajian dari instansi internasional yang menangani bidang kecelakaan kerja seperti yang terjadi sekarang ini," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam konferensi pers usai meninjau Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, Sabtu (3/4) siang.
Dalam peninjauan ini, Menteri ESDM didampingi Dirjen Migas Tutuka Ariadji, Bupati Indramayu Nina Agustina dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kilang Meledak, Damkar Indramayu hingga RU Cilacap Dikerahkan
