Warga menyaksikan ekskavator yang sedang membersihkan puing-puing di daerah yang terkena banjir di Waiwerang, di Pulau Adonara, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Selasa (6/4/2021). Banjir tersebut akibat hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama di wilayah tersebut. (AP / Rofinus Monteiro)
Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat). (AP Photo/Rofinus Monteiro)
Peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada dini hari tadi, Minggu (4/4), pukul 01.00 waktu setempat atau WITA. Wilayah di NTT Lain yang juga terdampak di Kabupaten Sumba Timur, NTT, pada Minggu (4/4), pukul 10.00 WITA. Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan meluapnya sungai setempat. (AP Photo/Rofinus Monteiro)
Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan wilayah Pulau Adonara, Flores Timur dan Kabupaten Lembata merupakan terdampak parah akibat banjir tersebut. Doni merinci, hingga kini setidaknya 500 unit rumah rusak berat akibat bencana alam yang melanda Kabupaten Alor dan Pulau Adonara. Sementara, untuk Kabupaten Lembata, lebih dari 300 unit rumah mengalami kerusakan. (AP Photo/Rofinus Monteiro)
Sebelum bencana hidrometeorologi ini terjadi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem. BMKG mendasarkan pada keberadaan bibit siklon dan sejumlah fenomena cuaca lainnya. Siklon seroja ini menimbulkan bencana antara lain banjir bandang dan longsor di Flores Timur, (AP Photo/Rofinus Monteiro)
Bencana tersebut diklaim merupakan imbas dua bibit siklon tropis yang berada tepat di wilayah NTT. Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur adalah satu dari banyak tempat yang terkena bencana dengan kerusakan dan korban jiwa paling parah. (AP Photo/Rofinus Monteiro)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 128 orang meninggal dunia akibat dampak bencana banjir dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada Minggu (4/4) dini hari. Sebanyak 8.424 orang dari 2.019 keluarga mengungsi. (AP Photo/Ricko Wawo)