Internet Masih Lelet Pak Johnny, Gimana RI Mau Bersaing?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
05 April 2021 11:45
Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam konferensi pers virtual dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (06/07/2020). - (Indra Kusuma)
Foto: Menteri Kominfo Johnny G. Plate dalam konferensi pers virtual dari Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (06/07/2020). - (Indra Kusuma)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengungkapkan di tengah situasi krisis Covid-19, perekonomian digital di Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang tinggi. Bahkan di tahun 2025, ekonomi digital di RI diproyeksi bisa tembus US$ 130 miliar atau setara Rp 16.800 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menjelaskan pada 2019, Google, Temasek, dan Bain melaporkan nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara mencapai US$ 40 miliar.

Kemudian, lanjut Johnny pada awal 2020, perekonomian digital Indonesia menguat dan tumbuh double digital dengan valuasi diperkirakan mencapai US$ 44 miliar.

"Di tahun 2025 nanti, ekonomi digital kita setidaknya akan memiliki valuasi di atas US$ 130 miliar. Valuasi ini menjadikan Indonesia sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara," jelas Johhny dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) secara virtual, Senin (5/4/2021).

Modal dasar akselerasi untuk memperkuat ekonomi digital di Indonesia, kata Johnny akan dilakukan melalui penguataan dan pemerataan infrastruktur teknologi infomartika.

"Alokasi penganggaran infrastruktur untuk mendukung di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang akan dilakukan oleh BLU Bhakti Kominfo, serta pemberian insentif regulasi bagi operator seluler untuk menggelar di wilayah 3T," ujarnya.

"Kominfo mendorong operator seluler untuk berkomitmen menghadirkan sinyal 4G di wilayah komersial yang saat ini masih blank spot," kata Johnny melanjutkan.

Untuk diketahui, berdasarkan kajian Google, Temasek, dan Bain, e-commerce masih menjadi sektor potensial dari ekonomi digital di Asia Tenggara.

Pasar e-commerce diproyeksi meningkat empat kali lipat dari US$ 38,2 miliar pada 2019 menjadi US$ 153 miliar pada 2025. Mayoritas pasar berasal dari Indonesia, yang nilainya diperkirakan naik dari US$ 21 miliar menjadi US$ 82 miliar.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situs Penjual Data Warga Indonesia Diblokir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular