Meledak Dahsyat! Ini Profil Kilang Minyak Pertamina Balongan

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
29 March 2021 09:59
Minyak Balongan milik Pertamina Meledak
Foto: Minyak Balongan milik Pertamina Meledak (ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar menyedihkan datang dari PT Pertamina (Persero). Hal ini terjadi setelah kilang Pertamina Balongan di Indramayu, Jawa Barat, terbakar dan meledak di Senin (29/3/2021). Kebakaran terjadi sejak pukul 00.45 dini hari.

Namun hingga saat ini upaya pemadaman masih terus dilakukan. Api belum juga padam sepenuhnya.

Bagaimana profil kilang ini dan seberapa vital bagi suplai bahan bakar minyak (BBM) Pertamina?

Situs resmi Pertamina mengungkapkan, Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan Pertamina dengan kegiatan bisnis utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM, Non BBM dan Petrokimia.

RU VI Balongan mulai beroperasi sejak tahun 1994. Kilang ini berlokasi di Indramayu (Jawa Barat) sekitar ± 200 km arah timur Jakarta, dengan wilayah operasi di Balongan, Mundu dan Salam Darma.

Bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan Minas yang berasal dari Propinsi Riau.

"Keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional. Sebagai Kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI mempunyai nilai ekonomis yang tinggi," tulis manajemen Pertamina, dalam situsnya, dikutip Senin (29/3/2021).

"Dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene, Pertamina RU VI mempunyai kontribusi yang besar dalam menghasilkan pendapatan baik bagi Pertamina maupun bagi negara."

"Selain itu RU VI Balongan mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia," tulis Pertamina.

Manajemen menegaskan, sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, Pertamina Balongan terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki melalui penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.

Pertamina Balongan/Dok Laporan Pertamina BalonganFoto: Pertamina Balongan/Dok Laporan Pertamina Balongan
Pertamina Balongan/Dok Laporan Pertamina Balongan

RDMP

Selain itu, saat ini Pertamina tengah mengembangkan Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Gross Root Refinery sebagaimana sesuai dengan Peraturan Presiden No 56 tahun 2018. Ini masuk Proyek Strategis Nasional di mana perkiraan kebutuhan LNG (gas alam cair) sebesar sekitar 1.5 MTPA (million tonnes per year) yang dimulai dari tahun 2021 dan akan mulai mengalami peningkatan volume sebesar 6.4 MTPA pada tahun 2025 (eksisting, RDMP dan GRR).

Dokumen PertaminaFoto: Dokumen Pertamina
Dokumen Pertamina

Salah satu proyek RDMP untuk Balongan yakni Phase 1 yang telah dilaksanakan pada 23 November 2020 di mana progres fisik overall secara aktual 10.12%, per 22 Januari 2021.

Adapun Phase 2 yakni inprogress finalisasi Opsi Rescaling, dengan target Maret 2021.

"[Kami] Membutuhkan kepastian tax holiday RDMP Balongan Phase 3, untuk Upstream dan Downstream JV mendapatkan income tax exemption selama 20 tahun meskipun nilai investasi per masing2 JV di bawah US$ 2.1 miliar," tulis dokumen yang disampaikan manajemen Pertamina dalam Rapat Dengar Pendapat 9 Februari lalu.

Dalam dokumen itu disebutkan RDMP Balongan Phase 1 siap onstream pada 2022 dengan kapasitas 125.000 barel per hari, dan Phase 2 kapasitas 150.000 barel per hari.

Dokumen Laporan Pertamina BalonganFoto: Dokumen Laporan Pertamina Balongan
Dokumen Laporan Pertamina Balongan


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kilang Meledak, Damkar Indramayu hingga RU Cilacap Dikerahkan

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular