Duh! Mudik Lebaran Tahun Ini Dilarang, Ekonomi Tertekan Lagi

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
26 March 2021 14:40
Calon penumpang menunggu bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Timur, Kamis, 30/7. Pemerintah tidak melarang mudik pada periode hari raya Idul Adha tahun ini. Terminal Kampung Rambutan pun mulai dipadati warga yang akan pulang ke kampung. Momen mudik Idul Adha 2020 berlangsung setelah pemerintah menghapus kewajiban melampirkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM). Kendati begitu, penyedia jasa bus AKAP tetap tak mau gegabah dan tetap memprioritaskan kesehatan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan sejumlah antisipasi menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H. Antisipasi dilakukan mengingat perayaan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat (31/7/2020), yang berarti akan ada libur panjang akhir pekan (long weekend). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Suasana penumpang bus Kampung Rambutan (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melarang mudik Lebaran 2021 pada 6-17 Mei 2021 demi menghindari risiko penularan Covid-19. Tapi akibatnya, pemulihan ekonomi nasional akan kembali tertahan.

Baik pemerintah, dunia usaha maupun ekonom meyakini ekonomi tumbuh jauh lebih tinggi di kuartal II-2021 dikarenakan pada tahun lalu, terjadi kontraksi yang sangat dalam yaitu -5,32%. Pemerintah bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi di atas 7% (yoy).

"Pertumbuhan ekonomi positif untuk tumbuh drastis (karena base effect) akan tertahan karena dampak kebijakan ini," kata Ekonom Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto kepada CNBC Indonesia, Jumat (26/3/2021)

Beberapa sektor yang dipastikan tertekan menurut Myrdal adalah transportasi, perhotelan, ritel hingga berbagai jasa lainnya. Meskipun sektor tersebut sekarang tengah dalam tren pemulihan yang baik.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, menilai keputusan ini memang memberatkan dalam jangka pendek tapi sangat baik ke depannya, apalagi untuk ekonomi.

"Permasalahan utama kita itu adalah pandemi. Saya mendukung kebijakan pemerintah melarang mudik. Karena hal tersebut akan mengurangi risiko lonjakan kasus covid yang sekarang ini sedang dalam tren menurun," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam kesempatan berbeda.

"Apabila kasus covid bisa dipertahankan terus menurun. Sementara vaksinasi juga terus dilakukan. Kita bisa berharap pandemi bisa mereda bahkan berakhir. Perekonomian akan pulih ketika pandemi berakhir," tegas Piter.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Menuju Hidup Bareng Covid-19, 80 Juta Orang Siap Mudik!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular