Internasional

Huru Hara 'Kerajaan Langit', Biden Samakan Xi Jinping & Putin

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 March 2021 13:10
President Joe Biden looks out from his window on Marine One as it approaches the South Lawn of the White House in Washington, Tuesday, March 23, 2021. Biden is returning from Columbus, Ohio. (AP Photo/Patrick Semansky)
Foto: AP/Patrick Semansky

Jakarta, CNBC Indonesia - Huru hara masih terjadi di antara Amerika Serikat (AS), China dan Rusia. 'Negara-negara langit' ini masih melontarkan sindiran satu sama lain.

Terbaru, Presiden AS Joe Biden menyentil Presiden China Xi Jinping dan menyamakannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam konferensi pers Kamis (25/3/2021), Biden menyebut keduanya pendukung otokrasi alias kediktatoran.



"Dia (Xi) salah satu orang, seperti Putin, yang berpikir bahwa otokrasi adalah gelombang masa depan, (dan) demokrasi tidak dapat berfungsi di dunia yang selalu kompleks," kata Biden tentang Xi sebagaimana dimuat Reuters, Jumat (26/3/2021).

"Dia tidak memiliki demokrasi ... di tubuhnya."

Meski begitu, Presiden AS ke-46 itu mengaku tak berniat meningkatkan eskalasi dan melakukan konfrontasi dengan Negeri Tirai Bambu. Di akhir komentarnya tentang Xi Jinping, ia memberi sanjungan dengan menyebut pemimpin partai komunis itu orang yang pandai.

Sebelumnya AS menjatuhkan beberapa sanksi kepada China atas isu hak asasi manusia (HAM) etnis Uighur di Xinjiang. Biden pun mendesak pemimpin China itu untuk 'bermain' dengan aturan internasional, melakukan persaingan, praktik dan perdagangan yang adil.

AS sendiri memiliki defisit perdagangan yang cukup besar dengan China. Mengutip data yang dikeluarkan biro statistik AS, di 2020 saja negeri Paman Sam mengalami defiisit perdagangan sebesar US$ 310,8 juta atau setara Rp 4,3 triliun.

Dengan Rusia, saat ini Gedung Putih diketahui memiliki sikap yang sama dingin. Pekan lalu dunia sempat heboh saat Biden mengiyakan bahwa Putin seorang "pembunuh".

Dalam sebuah wawancara di stasiun TV AS, ia disebut merujuk hal itu atas kejadian yang menimpa kritikus Kremlin, Alexei Navalny. Biden juga mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Putin soal dugaan keterlibatannya di Pemilu AS 2020.

Hingga saat ini belum ada komentar dari China dan Rusia. Sebelumnya, kedua negara berserta Korea Utara disanksi AS, Inggris, Kanada dan Uni Eropa pekan lalu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ingin Turunkan Tensi, Biden Ajak Xi Jinping 'Ngobrol' di G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular