Porsi Ekspor Batu Bara RI di 2021 Naik Jadi 75%

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 March 2021 16:50
Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal  Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020). Dalam satu kali bongkar muat ada 7300 ton  yang di angkut dari kapal tongkang yang berasal dari Sungai Puting, Banjarmasin, Kalimantan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)  

Aktivitas dalam negeri di Pelabuhan Tanjung Priok terus berjalan meskipun pemerintan telah mengeluarkan aturan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) transisi secara ketat di DKI Jakarta untuk mempercepat penanganan wabah virus Covid-19. 

Pantauan CNBC Indonesia ada sekitar 55 truk yang hilir mudik mengangkut batubara ini dari kapal tongkang. 

Batubara yang diangkut truk akan dikirim ke berbagai daerah terutama ke Gunung Putri, Bogor. 

Ada 20 pekerja yang melakukan bongkar muat dan pengerjaannya selama 35 jam untuk memindahkan batubara ke truk. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu bara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Porsi ekspor batu bara Indonesia pada 2021 ini diperkirakan meningkat menjadi 75% ke 412,5 juta ton dari 71,8% atau 405 juta ton pada 2020.

Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senin (22/03/2021).

Hal tersebut dengan asumsi produksi batu bara pada tahun ini sebesar 550 juta ton. Meski pada 2020 produksi batu bara juga ditargetkan mencapai 550 juta ton, namun realisasinya meningkat menjadi 564 juta ton.

Meski porsi ekspor meningkat, porsi pemanfaatan batu bara untuk pembangkit listrik di dalam negeri pada tahun ini juga meningkat dibandingkan 2020, namun memang tak setinggi kenaikan porsi ekspor.

Pada 2021, batu bara untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) diperkirakan naik 7,8% menjadi 113 juta ton dari 104,8 juta ton pada 2020. Adapun porsi batu bara untuk pembangkit listrik pada 2021 naik menjadi 20,5% dari 18,6% pada 2020.

Sementara batu bara untuk keperluan domestik lainnya pada tahun ini diperkirakan turun menjadi 24,5 juta ton dari 27,2 juta ton pada 2020. Dengan demikian, porsi batu bara untuk kepentingan domestik lainnya ini turun menjadi 4,5% pada 2021 dari 4,8% pada 2020.

Namun bedanya, tahun ini diperkirakan tidak ada stok, sementara pada 2020 stok (inventori) batu bara mencapai 4,8% atau sekitar 27 juta ton.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Mendekati Target, Ekspor Batu Bara RI Baru Capai 71%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular