Internasional

Opa Biden yang Sabar, Korut Kata AS 'Gila'

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 March 2021 16:57
Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) menegaskan akan mengabaikan semua upaya Amerika Serikat (AS) untuk berdialog. Kecuali, Washington mengubah arah kebijakan ke Pyongyang.

Hal ini disampaikan beberapa jam sebelum utusan utama Presiden Joe Biden, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan bos Pentagon Lloyd Austin Menn mengadakan pembicaraan di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Komentar datang dari Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korut Choe Son Hu.

"Tidak ada kontak atau dialog antara Washington dan Pyongyang kecuali AS menarik kembali kebijakan permusuhannya terhadap DPRK (Republik Korut)," kata Choe dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea, dikutip AFP, Kamis (18/3/2021).

"Oleh karena itu, kami juga akan mengabaikan upaya AS seperti itu di masa depan."

Ia pun menyebut AS Gila. Ini merujuk pada teori AS tentang ancaman dari Korut.

Menurutnya retorika AS tak berdasar tentang denuklirisasi Korut. "Teori gila," tulis AFP mengutip Choe.

"Kami ingin tahu retorika tidak masuk akal apa yang akan dia (AS) buat di Korsel untuk mengejutkan dunia," ucapnya.

AS akan mengadakan pembicaraan bersama dengan sekutu hari ini. dan Kedua pejabat senor AS juga disebut akan bertemu Presiden Moon Jae-in, yang sempat menengahi proses pembicaraan antara Kim Jong Un dan kemudian Donald Trump 2018 lalu.

Halaman 2>>>

Sebelumnya kemarahan juga disampaikan adik Kim Jong Un, yang memiliki pengaruh di Negeri Pertapa, Kim Yo Jong. Biden bahkan diancam tak akan tidur nyenyak selama empat tahun menjabat.

"Kata-kata nasehat ini untuk pemerintahan baru AS yang sedang menyebarkan 'bau mesiu' di tanah kami," tulis Yonhap mengutipnya sebagaimana dilaporkan AFP, Selasa (16/3/2021).

"Jika Anda ingin tidur nyenyak selama empat tahun ke depan, alangkah baiknya tidak menciptakan 'pekerjaan awal' yang membuat Anda tidak tidur."

Sementara itu dalam sebuah laporan di BBC, disebutkan bahwa AS sebenarnya telah mencoba menghubungi Korut sejak Februari untuk berdialog. Namun tak ada balasan.

Washington disebut ingin menurunkan tensi, terutama terkait program nuklir dan rudal balistik Korut. Salah satu upaya yang dilakukan AS adalah dengan berkomunikasi via "New York Channel", misi Korut di PBB.

Namun dalam laporan Reuters, upaya tersebut tak digubris pemerintahan Kim Jong Un. Hingga saat ini, media pemerintah Korut belum mengakui Biden sebagai Presiden AS.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Hukum Mati karena Sekolah Online, Ini Fakta Lainnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular