Sedikitnya 20 orang tewas di Myanmar pada Senin (15/3/2021). Deretan korban terbaru menambah panjang deretan korban dalam kerusuhan dan protes menentang kudeta militer yang merebut kekuasaan 1 Februari lalu. Ini menjadikan total ratusan nyawa melayang di krisis Myanmar. (AP)
Negara ini gempar sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasaan. Ratusan ribu orang turun ke jalan untuk menuntut kembali ke demokrasi. (AP)
Pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam terhadap pengunjuk rasa dalam tindakan keras hampir setiap hari di seluruh negeri. (AP)
Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), sebuah kelompok pemantau lokal yang melacak penangkapan dan korban jiwa mengatakan, sedikitnya 20 orang tewas dalam kekerasan hari Senin itu. (AP)
Sebagian besar tewas berada di Myanmar tengah, sementara setidaknya tiga tewas di pusat perdagangan Yangon. Menurut AAPP, kematian yang tercatat di Yangon termasuk dua wanita di rumah mereka yang ditembak ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke jalan. (AP)
Sebanyak enam kota di Yangon ditempatkan di bawah darurat militer setelah kekerasan Minggu. Siapa pun yang ditangkap di sana akan diadili oleh pengadilan militer daripada pengadilan sipil, dengan hukuman mulai dari kerja paksa tiga tahun hingga eksekus. AP/