Aktivitas kapal ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan ekspor dan impor tercatat US$ 15,27miliar atau mengalami kenaikan 8,56% dibandingkan pada Februari 2020 (year-on-year/YoY) yang mencapai US$ 14,06 miliar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat negara tujuan ekspor Indonesia selama Februari 2020 paling besar adalah ke China. Komoditas utama yang diekspor adalah besi/baja, batubara dan lignit. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Di sisi lain, impor Indonesia dari China juga mengalami penurunan sebesar US$ 215,9 juta. BPS mencatat, Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dengan China, yaitu mencapai US$ 968,5 juta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Di samping China, penurunan ekspor yang paling dalam adalah ke negara tujuan India, yang mencapai US$ 178 juta. Selanjutnya, disusul oleh Spanyol US$ 75,5 juta, Myanmar US$ 52,8 juta, dan Singapura US$ 49,7 juta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Secara tahunan ekspor Indonesia tercatat naik untuk ekspor migas 6,9% dan ekspor non migas naik 8,67%. Sementara penurunan ekspor secara bulanan atau month to month (mtm) dipengaruhi adanya penurunan ekspor migas sebesar 2,63% mtm dan penurunan tipis ekspor non migas sebesar 0,04% mtm. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)