Sri Mulyani: Saat Saya Masuk Rumah, Saya Bukan Lagi Menkeu!
Yunik Astutik, CNBC Indonesia
14 March 2021 20:16
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah seorang istri serta ibu saat berada di rumah, sangat berbeda ketika dia harus membawahi 84 ribu staf di Kementerian yang dipimpinnya.
"Di luar saya Menkeu, ada 84 ribu jajaran staf. Saat saya masuk rumah, saya istri dan ibu, saya bukan lagi Menteri Keuangan (Menkeu)," kata Sri Mulyani dalam wawancara dengan Putri Tanjung sebagaimana mengutip CXO Media, di Jakarta, Minggu (14/3/2021).
Layaknya wanita dan seorang ibu kebanyakan, Sri Mulyani mengaku suka memasak. Dia menikmati kegiatan yang satu ini dengan beragam menu andalan yang dibuatnya.
"Andalan ayam bumbu kecap, sambal ijo, bahkan bakmi, mie ayam yang seperti di Bakmi GM. Bikin Lumpia, segala macam," katanya menjelaskan.
Menurutnya, memasak adalah salah satu cara bagi dirinya untuk mengekspresikan diri. Melalui memasak, dia bisa memberikan cinta dan perhatian kepada keluarganya secara personal.
Sebagai wanita, seorang istri sekaligus ibu dan menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengaku bahwa dirinya bukanlah seseorang yang sempurna. Tapi satu yang pasti, di rumah dia akan mencurahkan perhatiannya kepada keluarga.
"Aku tidak perfect sebagai perempuan, apa yang saya bisa lakukan akan saya lakukan bisa dengan kata gombal, ini... saya buatkan teh, membuatnya penuh dengan cinta," katanya.
"Saya mengatakan ini supaya anak dan suami tidak take it for granted, relationship di-maintenance harus dipelihara, yang jelas aku bukan menteri di rumah. Orang biasa saja," imbuhnya.
Dia juga membagi tips bagaimana menjalani keseharian sebagai seorang wanita karir. Menurutnya, ada skala prioritas dan ada konsekuensi yang harus dihadapi.
"Apa prioritas penting, jika kelurga dan pekerjaan, melihat berapa banyak waktu yang dilakukan. Jika itu banyak, tak bisa lainnya, itu konsekuensinya. Keluarga dan bekerja itu sama-sama penting. Itu yang dinamakan work life balance," pungkasnya.
(hoi/hoi) Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T
Most Popular