
Alert! Akun-Akun Bodong Bank Gentayangan di Dunia Maya

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia maya tengah dihebohkan dengan munculnya akun-akun layanan konsumen perbankan yang ternyata bodong, dan diduga melakukan penipuan terhadap nasabah. Penipuan diduga dilakukan melalui live chat di jejaring tersebut.
Kasus ini salah satunya turut disuarakan oleh Ismail Fahmi, pendiri aplikasi Drone Empirit. Melalui cuitan di akun Twitter, dia mengatakan mengungkap ada puluhan akun yang menamakan Halo BCA untuk melakukan upaya penipuan.
Dikutip dari CNN Indonesia, Fahmi mengatakan dalam dua bulan terakhir ia mendapati setidaknya 331 akun penipuan Halo BCA di Twitter. Akun-akun tersebut rajin menjawab keluhan nasabah terkait masalah yang didapati saat melakukan transaksi.
Beberapa warganet kemudian ramai melaporkan pengalamannya kepada Fahmi. Akun @ReginaIbnawati mengatakan dia tertipu hingga Rp4,5 juta gara-gara mempercayai akun bodong yang mengaku-ngaku dari pihak BNI. Sebuah akun bernama @housecatraffi mengaku juga tertipu dan sudah melaporkan pelaku ke pihak berwenang. Ia bercerita tertipu akun bodong yang menjawab keluhannya di kolom komentar akun resmi BRI.
Karena ramainya pembahasan kasus penipuan ini, Halo BCA melesat jadi trending topic dengan 3.330 cuitan hingga pagi ini, Minggu (14/3/2021). Beberapa figur publik, seperti penyanyi Kunto Aji, turut menyoroti kasus ini dengan mengungkap modus akun bodong tersebut.
Akun lain mengeluhkan akun bodong BNI yaitu, @cikaaaaL. Dia menuliskan "Prnhh kena krna panik bgt udh tf bbrp hari trnyata blm ada uang masuk katanya, eh disuru chat ke wa, aku chat dan diminta utk pindahin seluruh uang tab ke rek bni aku. Trus aku blg aku ga ada uang rekeningku sisa 3500 perak di BCA dan di BNI sisa 12.000. Gak diladenin ama mreka," cuitnya.
Ada juga yang cuma menyolek akun resmi BNI @BNICustomerCare atas maraknya kasus akun bodong BNI.
"Yaa hallo BNI customer care, coba masih nongol gak," ucap nih@serojargv.
Akun lain yang menyampaikan kekesalan terhadap akun bodong BNI, yaitu @hostingcounter. Dia kesal respon BNI di Twitter sementara akun bodong marak serang pengguna.
Akun Bodong Bank Jumlahnya Sangat Banyak
Fahmi juga mengungkapkan ada 113 akun abal-abal yang mengatasnamakan customer care Bank Negara Indonesia (BNI). Analisa dilakukan Drone Emprit pada 6-12 maret 2021 dengan sumber data dari jejaring Twitter. Drone Emprit menganalisa keywords atau kata kunci "BNI LiveChat" yang umum digunakan dalam cuitan akun bodong. Dalam waktu sepekan ditemukan 1.133 cuitan dengan keyword tersebut.
Analisa menemukan 66 persen aktivitas akun bodong dilakukan dengan menjawab komplain nasabah yang diutarakan melalui cuitan. Sehingga diduga terdapat program bot yang diorganisasir untuk mengawasi dan menjawab cuitan nasabah dengan mengarahkan ke nomor telepon penipu.
Dari aktivitas keyword yang dianalisa tersebut, ditemukan lima akun penipu yang paling aktif menjawab dan mengarahkan nasabah. Akun tersebut adalah @Custome58369569 (CustomerCareBNI), @Custtomer_BNI (CustomerCareBNI), @BniCust22670632 (BniCustomerCare), @BNI_CS_123 (BNICustomerCare), dan @PTBANKN50029107 PT.Bank Negara Indonesia Tbk.
Hampir semua akun dari 113 akun yang dianalisa Drone Emprit didapati tidak memiliki pengikut atau follower. Sementara kegiatan penipuan dengan akun-akun tersebut didapati masif terjadi di jejaring Twitter.
"Selama ini saya lihat belum ada tindakan atau solusi. Mungkin memang tak berdaya menghadapi akun2 bot seperti ini. Jika hanya dengan modal bot dan banyak orang yang menghubungi nomor WA penipu dan tertipu, betapa mudahnya jadi penipu digital di Indonesia," tutur Ismail Fahmi dalam cuitannya.
Ia menyarankan BNI segera mengambil tindakan dengan memberikan peringatan kepada nasabah terkait kemungkinan adanya penipuan. Dia juga merekomendasikan BNI membuat bot yang dapat mendeteksi aktivitas penipu dan memperingati publik terkait adanya akun tersebut.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merespons keberadaan akun bodong yang tengah ramai dibahas di jagat maya. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan nasabah bisa menghubungi lima channel resmi pihak manajemen jika membutuhkan informasi resmi.
Pertama, telepon Halo BCA di nomor 1500888. Kedua, WhatsApp BCA dengan centang biru di nomor 08111500998. Ketiga, akun Twitter dengan centang biru bernama @HaloBCA. Keempat, email Halo BCA dengan nama [email protected]. Kelima, Webchat Halo BCA di www.bca.co.id.
"Akun resmi Halo BCA ada centang biru. Cek di bca.id/akunresmi. Info lengkap Halo BCA di bca.id/halobca," ucap Jahja dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (14/03/2021).
Jahja mengingatkan bahwa bank tak pernah meminta data rekening, kartu kredit, pin, dan OTP ketika menghubungi pihak manajemen. Jahja meminta nasabah tetap menjaga data pribadi mereka.
Saat ini, manajemen telah bekerja sama dengan kepolisian untuk menangkap oknum-oknum yang membuat akun bodong BCA. Jahja juga meminta agar akun bodong itu dihapus.
"Namun karena begitu mudahnya membuat akun palsu, setiap take down akan muncul lagi akun palsu yang lain," kata Jahja.
Jahja menyatakan pihak kepolisian yang berhak menjelaskan lebih lanjut mengenai penyelidikan terhadap oknum akun bodong BCA. Sementara, manajemen akan terus memantau perkembangan kasus ini.
"Kalau sudah tertangkap baru wewenang pihak polisi yang umumkan," jelas Jahja.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Libur Akhir Tahun, BNI Operasikan 201 Outlet Layani Nasabah